SIDOARJO (RadarJatim.id) –– SMP Al Falah Darusalam Sidoarjo terus membentuk karakter siswanya untuk berwirauasaha. Kali ini melakukan kegiatan Entreprenuer Camp dengan melakukan kunjungan langsung ke pelaku UMKM selama dua hari, tepatnya pada (13-14/11/2025) di Desa Celaket Mojokerto.
Kepala SMP Al Falah Darussalam, Ustadz Jumain menjelaskan, Selama dua hari anak-anak telah mengikuti kegiatan Entreprenuer Camp yang sangat berkesan.
Kegiatannya diikuti seluruh siswa kelas 8 yang dibagi menjadi beberapa kelompok. “Setiap kelompok dibimbing oleh guru pendamping, dan orang tua asuh yang berpengalaman dalam membuat produk-produk makanan tradisional,” jelasnya pada (18/11/2025) siang.
Sebelumnya kegiatan ini, para siswa dibagi menjadi 22 kelompok untuk bertempat tinggal dan membantu orang tua asuh selaku pelaku UMKM.
“Pembagian kelompok ini bertujuan untuk membantu orang tua asuh dalam melakukan aktivitas hari-hari, seperti membuat kripik pisang, getas, sinom, dan lain-lain,” jelas Ustad Jumain.
Menurutnya, pada hari pertama, siswa diserahkan dan diajak berkenalan dengan orang tua asuhnya masing-masing.
Pada proses kunjungan, siswa belajar bersama Kak Aldo selaku guru pembina pramuka. Siswa diajak bermain melatih mengembangkan karakter, keterampilan bekerjasama, dan kemampuan problem solving.
Siswa diharuskan bisa memecahkan masalah dengan bekerjasama dengan masing-masing kelompoknya. Siswa sangat berantusias dalam memecahkan masalah yang diberikan oleh Kak Aldo.
Kemudian di hari kedua, siswa mengawali hari dengan sholat qiyamul lail dan dilanjutkan sholat subuh berjamaah serta membaca Al Ma’surat. Setelah itu mereka melaksanakan kegiatan senam pagi bersama di halaman Villa Kirana.
Seluruh siswa diarahkan menuju rumah orang tua asuh masing-masing untuk membantu kegiatan rutinitas dari orang tua asuh. Salah satunya membuat kripik pisang dan getas.
Mereka mulai dari proses pengumpulan bahan, pengolahan, hingga pengemasannya. Siswa-siswa sangat antusias dan semangat dalam membuat produk-produk tersebut.
“Saya sangat senang bisa membuat kripik pisang sendiri. Saya tidak pernah tahu bahwa membuat kripik pisang itu mudah,” ungkap Sila salah satu dari siswa.
“Saya merasa sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan ini. Saya belajar bahwa membuat produk makanan tidak hanya tentang menghasilkan uang, tetapi juga tentang berbagi dengan orang lain,” kata siswa yang lain.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang keterampilan membuat produk makanan, tetapi juga untuk meningkatkan rasa syukur dan kemandirian mereka.
“Siswa belajar bahwa dengan bekerja keras dan berusaha, mereka dapat membuat sesuatu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” tambah Ustad Jumain.(mad)







