LUMAJANG (RadarJatim.id) — Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan aktivitas pada Rabu (19/11/2025) sore. Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan, awan panas guguran dengan intensitas 34 mm meluncur sejauh 13 kilometer hingga mencapai kawasan Gladak Perak.
Luncuran ini menjadi salah satu yang terjauh dalam beberapa pekan terakhir. Hujan lebat yang turun sejak siang hari juga memperburuk kondisi di sepanjang aliran sungai dan lembah.
Petugas PPGA Semeru mengingatkan, bahwa hujan dapat memicu banjir lahar dan membuat pergerakan material awan panas semakin tidak stabil. Situasi diperkirakan semakin sulit dipantau pada malam hari, karena jarak pandang sangat terbatas.
Dalam peringatan daruratnya, petugas meminta warga yang tinggal atau beraktivitas di bantaran sungai untuk segera mengungsi ke lokasi yang dinilai aman. Kondisi yang tidak menentu membuat risiko meningkat sewaktu-waktu.
“Mohon segera menjauh dari aliran sungai. Malam ini kondisi sangat tidak bisa diprediksi,” ujar petugas PPGA Semeru, Rabu (19/11/2025).
Gladak Perak Ditutup, Piket Nol Dilarang Dilintasi
Awan panas yang mencapai Gladak Perak membuat seluruh aktivitas di kawasan itu dihentikan. Petugas menutup total akses dan meminta warga tidak mendekat karena kondisi sangat berbahaya.
Sementara itu, laporan warga menyebut sebagian awan panas terlihat bergerak ke arah utara. Jalur menuju Senduro masih dapat dilalui dengan kewaspadaan tinggi. Namun, jalur Piket Nol resmi ditutup karena jarak pandang hampir nol akibat kegelapan dan hujan deras.
Petugas menegaskan, bahwa melintas di kawasan tersebut berisiko tinggi karena rawan kecelakaan dan potensi luncuran susulan.
Holik, warga Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, mengatakan, wilayahnya masih aman namun harus tetap siaga.
“Alhamdulillah aman. Tapi hujan dari siang, jadi tetap waspada,” ujarnya.
Sementara itu, masyarakat diminta tetap tenang, namun tidak mengabaikan imbauan keamanan dari petugas. Perubahan aktivitas Gunung Semeru dapat terjadi cepat, sehingga petugas menekankan pentingnya mengikuti instruksi relawan, BPBD, dan PPGA Semeru.
Warga diimbau terus memantau informasi resmi, menghindari zona rawan, dan segera mengungsi bila diminta. Keselamatan jiwa menjadi prioritas utama di tengah meningkatnya aktivitas Semeru. (red/rul)







