SIDOARJO (RadarJatim.id) Bupati Sidoarjo, H.Subandi,SH,M.Kn bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sidoarjo bersama ribuan warga menghadiri acara shalawat, dzikir, dan doa bersama di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Minggu (7/12/2025) pagi.
Kegiatan Mujahadah Kubro ini diselenggarakan oleh Idaroh Syu’biyah Jam’iyyah Thoriqoh Mu’tabaroh An-Nahdliyah (JATMAN) Kabupaten Sidoarjo. JATMAN Sidoarjo, merupakan organisasi yang mewadahi para pengamal tarekat mu’tabarah di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sidoarjo. Kegiatannya selama ini seperti dzikir bersama, pengajian, serta menjalin kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai keimanan, toleransi, dan kebersamaan.
Selain jajaran Forkompimda, hadir pula Rois Syuriah PCNU Sidoarjo KH. R. Abdus Salam Mujib. Hadir pula Ketua Tanfidziyah PCNU Sidoarjo KH. Zainal Abidin, Rois Syuriah JATMAN Sidoarjo KH. Nurkholis Misbah, Mudir Syu’biyah JATMAN Sidoarjo KH. Agus Ali Fikri, para ulama, habaib, masyaikh, mursyid, serta pengurus badan otonom NU, termasuk Fatayat dan Muslimat NU.
Sebelum pelaksanaan Mujahadah Kubro, kegiatan lebih dulu dibuka dengan khotbah iftitah oleh KH. Abdi Manab Wakil Rois PCNU Sidoarjo, lalu dilanjutkan pembacaan sholawat Thoriqoyah yang dipimpin oleh KH. Sirojudin Ahmad dan setelah itu dilanjutkan dengan Sambutan Bupati Sidoarjo, H.Subandi,SH,M.Kn.
Bupati Sidoarjo H.Subandi,SH,M.Kn dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terselenggaranya Mujahadah Kubro yang diikuti lebih dari 3.000 jamaah yang digelar di Pendopo Delta Wibawa Pemkab Sidoarjo. Kegiatan ini dinilai sebagai bukti kecintaan umat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW, sekaligus wujud kebersamaan dalam membangun Kabupaten Sidoarjo tercinta.
“Kegiatan Mujahadah Kubro ini bukan sekadar ritual keagamaan, namun juga menjadi sarana penguatan iman, ukhuwah, dan ketenangan batin masyarakat melalui salawat, dzikir, dan doa bersama,” ujar Bupati Sidoarjo Subandi.

Pihaknya menegaskan bahwa doa bersama merupakan ikhtiar spiritual untuk memohon keselamatan, keberkahan, serta perlindungan bagi bangsa Indonesia, Provinsi Jawa Timur, dan Kabupaten Sidoarjo dari berbagai bencana. Mengingat di beberapa daerah terkena musibah dan berharap di Kabupaten Sidoarjo bisa terhindar dari bencana.
Dihadapan ribuan jamaah yang hadir dalam kesempatan Mujahadah Kubro tersebut, Bupati Subandi yang berlatar belakang pengusaha ini juga mengajak seluruh jamaah untuk terus mendoakan para pemimpin bangsa agar diberi kekuatan dan kebijaksanaan dalam mengemban amanah.
“Kalau kiai-kiai sepuh NU sudah berdoa maka Sidoarjo akan aman. Kita berharap Sidoarjo menjadi daerah yang aman, sejahtera, dan penuh berkah, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Persatuan antara ulama, umara, dan masyarakat adalah modal utama dalam pembangunan daerah,” tegas Bupati Sidoarjo Subandi.
Pihaknya juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para mursyid, pengurus JATMAN, panitia, relawan, serta seluruh jamaah yang hadir dengan penuh kekhidmatan mengikuti rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan. Dikatakan bahwa selain Mujahadah Kubro, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antara mursyid, jamaah, dan seluruh elemen masyarakat untuk menjadi penguat persatuan dan kebersamaan di Kabupaten Sidoarjo.
“Semoga Mujahadah Kubro ini dapat membawa manfaat dan keberkahan bagi seluruh jamaah, keluarga, serta masyarakat luas,” tegas Bupati Subandi.
Bupati Subandi juga menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk terus membuka Pendopo Delta Wibawa sebagai ruang kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Hal ini sejalan dengan fungsi pendopo Pemkab sebagai ruang serbaguna untuk pertemuan resmi, upacara adat, kegiatan keagamaan seperti majelis taklim, pertunjukan seni seperti wayang kulit, tari dll.

“Semoga doa-doa yang dipanjatkan hari ini dikabulkan Allah SWT, dan Kabupaten Sidoarjo senantiasa diberi keselamatan, keberkahan, serta kemajuan yang berlandaskan nilai-nilai keimanan,” urainya.
Dalam acara dzikir dan doa ini juga terlihat hadir puluhan mursyid dari berbagai daerah dan tarekat mu’tabarah. Seperti DR.KH.Lukman Hakim dari Jakarta, KH. Ngadiyin Anwar, Mursyid Naqsabandiyyah kholidiyyah dari Madiun, serta KH. Kharisudin Aqib, Mursyid Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah dari Nganjuk,dan KH. Muhsin Nur Hadi, Mursyid Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah dari Kota Surabaya.
Hadir pula KH. Robert Abu Bakar, Mursyid Naqsabandiyyah Kholidiyyah dari Tulungagung, serta KH.Agus Nur Rohman Mursyid Ar-Rofiiyyah, KH. Tantowi dari Temboro, KH.Jazuli Mursyid Tijaniyyah dari Taman Sidoarjo dan KH. Nizam As-shofa Mursyid Naqsabandiyyah Kholidiyah Shofaiyyah, KH. Faqih Ustman Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah dari Mojokerto, serta jamaah dari 18 kecamatan yang berjumlah kurang lebih 300 desa di Kabupaten Sidoarjo.
Dalam acara tersebut juga diisi dengan tausiyah yang disampaikan oleh KH. Lukman Hakim dari Jakarta. Kyai karismatik ini menekankan hati yang selalu ingat kepada Allah dengan selalu berdzikir dan jalan itu adalah melalu toriqoh.
Seperti diketahui, Mujahadah Kubro merukan kegiatan doa bersama dan zikir berskala besar yang dilakukan para pengamal Wahidiyah. Biasanya kegiatan ini dilaksanakan setiap bulan Muharram dan Rajab. Kegiatan ini juga digelar untuk memohon keselamatan, keberkahan, penguatan iman, dan keutuhan bangsa, melibatkan ribuan jamaah.

Sementara itu, KH. Nurcholis Misbah sebagai Rois Ifadhiyah Idaroh Syu’biyah JATMAN Sidoarjo mengatakan bahwa bencana bukan hanya persoalan alam, tetapi juga akibat manusia yang sering lupa kepada Allah. Untuk itu dzikir dan doa yang digelar di Pendopo Pemkab Sidoarjo menjadi momentum untuk kembali mengingat Allah dan menumbuhkan kepedulian masyarakat.
Lebih lanjut disampaikan bahwa kewaspadaan spiritual harus dibarengi dengan tindakan nyata. Masyarakat harus gotong-royong dalam menjaga lingkungan dan saling menolong atas sesama.
“Zikir dan ini menjadi momentum untuk kembali mengingat Allah dan menumbuhkan kepedulian masyarakat,” kata KH. Nurcholis Misbah, Rois Ifadhiyah Idaroh Syu’biyah JATMAN Sidoarjo.
Dari pantauan di lokasi, ribuan jamaan ini mengikuti dzikir dan doa dengan khidmat. Dan berdoa memanjatkan harapan agar Kabupaten Sidoarjo terhindar dari bencana. seperti banjir bandang di Aceh dan tanah longsor di Jawa Barat.
“Semoga Allah selalu melindungi Kabupaten Sidoarjo dari dari segala bencana dan musibah,” pungkasnya.
Gus Izza selaku Ketua Panitia menambajkan, pihaknya menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas terselenggaranya kegiatan Mujahadah Kubro 2025 yang berlangsung sukses khidmat. Pihaknya berharap dalam kegiatan kegiatan kedepannya juga terus bisa berlangsung sukses dan khidmat.
“Kehioatan Mujahadah Kubro ini membawa keberkahan tersendiri bagi kita semua, terutama pemerintah dan masyarakat kabupaten Sidoarjo pada umumnya. Semoga kegiatan ini selalu membawa berkah,” katanya.
Sedangkan KH. Ali Fikri selaku Mudir Idaroh Syu’biyah JATMAN Sidoarjo menyampaikan rasa syukur mendalam atas kehadiran para mursyid pada kegiatan tersebut. Sehingga Mujahadah Kubro yang dilaksanakan di Pendopo Pemerintah Kabupaten Sidoarjo ini bisa berjalan dengan aman, lancar, dan maksimal.
”Pada beberapa hal kegiatan ini tentu ada kekurangan, Tapi hal ini justru menjadi berkah tersendiri karena menjadi bahan kami untuk selalu berbenah,” ujarnya.
Sebelum kegiatan Mujahadah Kubro ini diakhiri, para Mursyid didaulat untuk tampil dan melakukan doa penutup. Kegiatan yang terlihat dijaga personel aparat keamanan untuk memperlancar jalannya Mujahadah Kubro ini selesai sebelumm Adzan Dhuhur berkumandang.
“Alhamdulillah acaranya berlangsung lancar. Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin dilaksanakan, saya sebagai warga Sidoarjo tentu senang jika kita sama-sama berdoa untuk pemimpin Sidoarjo dan kabupaten Sidoarjo agar kedepan lebih baik lagi dan selalu terhindar dari mara bahaya dan musibah,” kata Husen, salah satu peserta Mujahadah Kubro. (ADV/MAD)






