SURABAYA (RadarJatim.id) — Penyusunan Rencana Strategi (Renstra) Bisnis oleh Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya telah melibatkan elemen civitas akademik, baik dosen, mahasiswa, maupun alumni, serta sejumlah pemangku kepentingan (stakeholder) dari kalangan dunia usaha.
Pelibatan berbagai unsur itu dimaksudkan agar Renstra Bisnis yang akan dirumuskan dan disusun sebagai pedomanan pengelolaan bisa ideal untuk diaplikasikan. Selain itu, untuk memberikan evaluasi Renstra Bisnis periode sebelumnya, juga dihadirkan dua pemateri yang kapabel di bidangnya, yakni Dr Ir J. Pramana Gentur Sutapa, MSc dari UGM dan Dr Prima Retno Wikandari, MSi dari Unesa. (Sabtu, 2/10/2021)
Webinar dan diskusi penyusunan Renstra Bisnis secara online ini digelar Sabtu, (2/10/2021), Diharapkan, penyusunan Restra ini mampu meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di UIN Sunan Ampel Surabaya, khususnya pada FAH.
“Penyusunan ini didasarkan pada RSB (Rencana Strategi Bisnis, Red) periode sebelumnya. Rencana strategi dapat dijadikan sebagai kompas dalam menentukan kebijakan Fakultas Adab dan Humaniora ke depan agar sesuai visi dan misi UIN Sunan Ampel Surabaya. Penyusunan ini berdasarkan pada pencapai yang sebelumnya, selain masukan pihak internal maupun eksternal,“ ujar Dr Agus Aditini, MAg, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora. saat memberikan sambutan pada pembukaan acara.
Sementara Gentur Sutapa dalam paparannya menyebutkan, melalui benchmarking, suatu organisasi dapat mengetahui capaian dan membandingkan dengan standar yang lebih tinggi. Sebagai evaluasi, lanjutnya, paling tidak mampu menjawab tiga pertanyaan.
“Pertama, seberapa baik kondisi kita sekarang. Kedua, harus menjadi seberapa baik, dan ketiga, bagaimana cara mencapai yang baik tersebut, sebagai rencana tindakan,” tuturnya.
Sementara Prima Retno Wikandari menyampaikan, langkah-langkah penyusunan Renstra di tingkat fakultas hendaknya didasarkan pada Renstra universitas dan merujuk pula pada kementerian terkait. Hal ini dimaksudkan agar indikator ketercapaian sasaran kinerja, bisa selaras dengan sasaran kerja pada unit di atasnya.
Acara penyusunan Rentra Bisnis ini juga menjaring masukan dari berbagai pihak selaku stakeholder. Mereka di antaranya datang dari sejumlah pelaku dunia usaha yang memungkinkan menampung lulusan kampus di Jl. A. Yani Surabaya ini.
Pada sesi diskusi, Suhartoko, Pemimpin Redaksi RadarJatim.id, berharap, perkuliahan hendaknya tidak hanya bertumpu pada teori semata. Sebaliknya, porsi berlatih atau praktik perlu terus ditingkatkan. Hal ini agar ada kesinambungan antara lulusan perguruan tinggi dan dunia usaha sebagai pengguna tenaga kerja.
“Pengalamanan saya selama mendampingi adik-adik mahasiswa yang magang, mereka sepertinya lebih banyak teorinya ketimbang kemampuan praktiknya. Ini yang mesti dibenahi,” ujar Humas salah satu BUMD milik Pemprov Jatim ini. (rum)
Kontributor: Siti Rumilah, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya.







