GRESIK (RadarJatim.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus mengenjot produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk bisa menembus pasar ekspor. Kali ini, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani melepas ekspor gula merah dan ikan kerapu asal Bawean untuk tujuan beberapa negara di Asia, Eropa, Australia, dan juga Kanada.
Sebelumnya ekspor beberapa komoditas asal Gresik juga telah dilepas ke pasar ekspor. Di antaranya, produk sarung, buah mangga ke Tiongkok, juga kacang hijau ke Filipina.
Gula merah (palm sugar powder) Bu Myra asli Bawean di ekspor ke beberapa negara tujuan Eropa, Hongkong, Australia dan Kanada. Sedangkan, palm sugar solid ke negara Eropa. Sementara ikan kerapu diekspor ke Tiongkok.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan, pihaknya terus mendorong pelaku UMKM untuk bisa mengekspor produknya. “UMKM harus berani ekspor,” ujar Bupati Fandi Akhmad Yani di Pendapa Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Senin (18/10/2021).
Gus Yani, sapaan akrab Bupati Fandi Akhmad Yani, menambahkan, pemerintah siap memberikan bimbingan untuk UMKM di Bawean. “Jika membutuhkan bimbingan teknis untuk ekspor, dipersilahkan mampir klinik ekspor di Poedak Galery,” ujar Gus Yani.
Poedak Galery merupakan tempat konsultasi ekspor bagi UMKM Gresik, berlokasi di Jalan Pahlawan, Gresik. Rencananya, galeri ini diresmikan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021.
Gus Yani menilai, produk UMKM asal Pulau Putri, julukan Pulau Bawean, banyak memiliki potensi ekspor. Di antaranya, ikan teripang, jenang dodol, tikar pandan dan kerupuk. Pemkab memikirkan untuk mendekatkan pelayanan kepada pelaku UMKM di Pulau Bawean dalam pengurusan perizinan di Kecamatan. Sebab, UMKM hanya perlu pendampingan proses izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).
“Ke depan urusan perizinan UMKM selesai di kecamatan. Seperti layanan administrasi kependudukan Disdukcapil selesai di kecamatan,” kata Gus Yani.
Kepala Kantor Bea Cukai Gresik Bier Budy Kismuljanto mengatakan, pihaknya terus mengikuti perkembangan ekspor UMKM di Gresik. Namun, untuk pelepasan ekspor UMKM Pulau Bawean, ia meminta maaf tidak bisa hadir.
Bier memberikan sambutan melalui rekaman. “Saya berada di Jakarta. Membantu mengurus ekspor di Desa Wedani yang terkenal dengan produk sarung sebagai Desa Devisa. Sesuai arahan pak Bupati, kami terus mendorong menjadikan UMKM Gresik naik kelas,” pungkasnya. (rj2)







