GRESIK (RadarJatim.id) – Pemerintah Kabupaten Gresik mengajak perusahaan di Kecamatan Kebomas bersinergi dan berkolaborasi dalam penanganan banjir Kali Lamong yang rutin terjadi tiap musim penghujan. Caranya, perusahaan mengalokasikan anggaran corporate social responsibility (CSR) untuk normalisasi Kali Lamong melalui paguyuban pengusaha.
Penuntasan penanganan banjir Kali Lamong yang sudah puluhan tahun menjadi prioritas Pemkab Gresik. Pertemuan perwakilan pengusaha di Kecamatan Kebomas dihelat di sebuah hotel di Jalan Veteran, Gresik itu dihadiri oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Sekretaris Daerah (Sekda) Gresik Achmad Washil Miftachul Rachman dan Camat Kebomas Miftachul Huda.
Washil Miftachul Rachman mengatakan, pertemuan dengan perwakilan perusahaan ini bertujuan mendorong perusahaan-perusahaan di wilayah Kecamatan Kebomas untuk membentuk paguyuban, serta mengajak perusahaan untuk mendukung program pemerintah daerah dalam bentuk CSR untuk penanganan banjir akibat luapan Kali Lamong.
“Dengan jumlah sebanyak 356 perusahaan yang berada di Kecamatan Kebomas, akan sangat membantu Kabupaten Gresik apabila kegiatan CSR-nya dilakukan dalam bentuk normalisasi aliran Kali Lamong yang melintasi Kecamatan Kebomas,” kata mantan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Gresik itu.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menjelaskan, banjir luapan Kali Lamong yang terjadi setiap tahunnya merupakan masalah yang hingga kini belum teratasi. Kali Lamong sendiri merupakan sungai yang melintasi beberapa kecamatan di Kabupaten Gresik. Salah satunya adalah Kecamatan Kebomas yang dilewati Kali Lamong sepanjang kurang lebih 9 kilometer.
“Banjir Kali Lamong yang setiap tahun terjadi di Kabupaten Gresik ini menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat, mulai dari gagal panen hingga rusaknya infrastruktur. Kerugian yang besar ini membuat penanganan banjir Kali Lamong menjadi kebijakan prioritas Pemerintah Kabupaten Gresik, maka dari itu kami menawarkan agar dana CSR di perusahaan dapat difokuskan untuk penanganan banjir Kali Lamong, alih-alih digunakan untuk kegiatan sosial ketika banjir,” ujar Gus Yani, sapaan akrab Bupati Fandi Akhmad.
Karena itu, Gus Yani mengajak seluruh perusahaan yang berada di wilayah Kecamatan Kebomas untuk membuat satu paguyuban yang menaungi perusahaan di wilayah Kecamatan Kebomas sebagai bentuk sinergitas dan kolaborasi untuk kemajuan Kabupaten Gresik.
“Kami melihat adanya peluang kebersamaan gotong royong antara perusahaan dan Pemerintah Daerah untuk mengatasi permasalahan di Kabupaten Gresik,” ujarnya.
Sebelumnya, Pemkab Gresik telah melaksanakan penanganan banjir Kali Lamong di berbagai kecamatan dengan menggandeng perusahaan wilayah tersebut. Pembebasan lahan di wilayah Kecamatan Cerme telah direalisasikan serta normalisasi di beberapa titik telah dilaksanakan dengan menggandeng perusahaan lokal. Pemerintah Kabupaten Gresik sendiri juga telah memfokuskan APBD untuk penanganan Banjir.
Berbagai upaya dilakukan Pemkab Gresik melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) maupun berkolaborasi bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo yang memiliki wewenang dalam penanganan Kali Lamong. Efek yang nyata dirasakan setelah adanya normalisasi tersebut adalah makin berkurangnya wilayah yang terdampak banjir dan durasi banjir yang semakin menurun sehingga banjir bisa lekas surut. (rj2)







