LUMAJANG (RadarJatim.id) – Bantuan yang efektif adalah bantuan yang sesuai dengan kapasitas. Demi memenuhi hal tersebut, dalam upaya membantu korban erupsi Gunung Semeru, DPP Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Jawa Timur merasa perlu bersilaturahmi ke pejabat di Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Rombongan pengurus DPP Inkindo diterima Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati, MSi dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Endah Mardiana, ST, MT, di ruang mahameru, Pendopo Kabupaten, Rabu (5/1/2022) siang.
Karena Inkindo merupakan perkumpulan para konsultan, maka keahlian yang akan dikontribusikan tentu saja berkaitan dengan bidang kekonsultanan, mulai dari perencanaan, studi, pembuatan site plan, hingga pengawasan. Meskipun demikian juga tetap akan menyumbang uang dan material.
Merespons dukungan Inkindo Jatim, Wabup Indah mengatakan, segala bentuk sumbangan sangatlah berharga. Termasuk dukungan berupa jejaring dengan berbagai pihak potensial, juga dirasa tidak ternilai harganya.
Wabup benar-benar mengucapkan terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari masyarakat. “Kegotongroyongan, kepedulian orang Indonesia itu tidak perlu diragukan lagi. Dari sumbangan amal zakat nasional kami mendapatkan Rp. 29 miliar,” katanya.
Desain bangunan rumah hunian didapat dari kontribusi ITB, UIN, dan IAI. Bantuan material dari para pengusaha. Pengadaan listrik mendapat uluran tangan PLN, Yayasan BUMN juga memberikan beasiswa bagi anak yatim korban Semeru.
“Yang masih kami butuhkan saat ini adalah bantuan drainase. Juga butuh pengadaan jaringan air bersih dan sarana jalan di kawasan relokasi,” katanya.
Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman Endah Mardiana, ST, MT, menambahkan bahwa di dekat lahan relokasi terdapat dua mata air dari Kali Sungging dengan debit 4 sampai 6 liter per detik. Maka perlu segera dibangun sistem transmisi, jaringan pipa, beserta tandon penampung air.
Dari penjelasan Wabup Lumajang, diperoleh informasi bahwa pascabencana jumlah pengungsi bertambah banyak. Peta kawasan rawan bencana juga melebar. Zona merah bertambah. Beberapa zona kuning juga diidentifikasi menjadi kawasan yang tidak layak huni. Sedikitnya 2.000 rumah warga di Kec. Candipuro dan Kec. Pronojiwo hancur diterjang guguran lava pijar gunung tertinggi di Jawa itu.
“Sekarang kami fokus menangani rekolasi. Lahan relokasi yang sudah fix adalah di Desa Sumbermujur, Kec. Candipuro, Kab. Lumajang. Usulan relokasi di kawasan Piket Nol Desa Supiturang dan Desa Oro-oro Ombo Kec. Pronojiwo masih dikaji kelayakannya,” kata Wabup.
Di Sumbermujur sudah disiapkan lahan milik Perhutani seluas 81 ha untuk menampung 1.500 kepala keluarga (KK). Di lokasi sedang dikebut pembersihan lahan dan pemadatan tanah. Prosesnya tidak bisa cepat mengingat kondisi tanahnya yang relatif labil. Tahap pertama dibangun 1.300 unit hunian sementara (huntara) semi permanen. Juga akan berdiri fasilitas olahraga, sekolah, sarana kesehatan, kandang ternak, dan tempat ibadah.
Ukuran setiap huntara seluas 4,8 m X 6 m di atas kavling 10 m X 14 m. Di depan setiap huntara akan dibangun hunian tetap (huntap). Mirip metode pembuatan rumah tumbuh yang terpadu, bila huntapnya jadi maka semua akan menyatu. Huntara dapat dimanfaatkan sebagai kamar tidur tambahan atau difungsikan sebagai dapur. Setiap rumah pengungsi juga akan diisi dengan perabotan dan alat dapur.
Ketua DPP Inkindo Jatim, Dr. Ir. Adi Prawito, MM, MT mengatakan bahwa Inkindo berempati dan ingin turut berkontribusi terutama dalam hal dukungan pemikiran (brainware). Juga berjanji akan menggandeng vendor mitra kerja Inkindo untuk bergandengan tangan menangani pascabencana.
Beberapa saat setelah pertemuan, Inkindo sudah langsung diminta berperan dalam aktivitas pengukuran lahan relokasi dan tenaga pengawas di lapangan. Pada hari-hari berikutnya tim DPP Inkindo aktif bergabung dalam rapat koordinasi dan berkegiatan sesuai peran dan tugas yang diamanatkan kepadanya. Inkindo Jatim juga menggalang donasi berupa uang maupun natura dari internal anggota. (rio)







