SIDOARJO (RadarJatim.id) — Kampung Toleran Ramah Anak yang berada di Jl. Toleran RT 3/RW 1 Desa Wedoro, Kec Waru, Sidoarjo sangat peduli terhadap kesehatan, utamanya penanganan terhadap kasus stunting. Namun dalam penanganan, pencegahannya perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Seperti yang dilakukan pada (2/8/2023) siang, yakni dalam Sosialisasi KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) Bangga Kencana program BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional). Dibuka langsung oleh Anggota Komisi IX DPR RI Dr. Arzeti Bilbina, M.A.P dengan didampingi Pembina Program Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Jatim, Sukamto SE, M.Si, Kabid KBKK (Keluarga Berencana dan Ketahanan Keluarga) Sidoarjo Rahmat Satriawan.
Salah satu penggagas Kampung Toleran Ramah Anak, Deyisnil Fariadi menjelaskan kalau pihaknya memang komitmen dalam edukasi bidang kesehatan. Tentu saja sangat erat sekali dengan penanganan stunting. Oleh karena itu, kami menghadirkan BKKBN Jatim dan KBKK Sidoarjo, untuk mengadakan sosialisasi kepada tokoh masyarakat, Kader Posyandu, tokoh agama, Kader-kader NU yang dibuka oleh Arzeti Bilbina.
Harapan saya, selain edukasi kepada masyarakat, kalau model lingkungan seperti ini nantinya bisa dikembangkan ke kampung-kampung yang lain. Kita lebih fokus terhadap pendidikan dan kesehatan, khususnya untuk anak-anak. Karena stunting jelas anak-anak namun terkait dengan ibu-ibu. “Jadi dalam kasus stunting di Wedoro ini tidak hanya dibiarkan, atau dipasrahkan kepada kader-kader kesehatan saja, tetapi juga melibatkan pihak-pihak lain, khususnya Ormas NU karena daerah sini kebanyakan orang-orang NU,” harap Desyisnil Fariadi.

Melihat kehadirkan Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina masyarakat sangat semangat dan antusias mengikuti ajakannya untuk mencegah terjadinya stunting. Politisi PKB ini juga menjelaskan bagaimana bisa terjadi stunting, bagaimana perilaku ibu-ibu saat kehamilannya agar tidak terjadi stunting.
“Saya mengajak para ibu-ibu rumah tangga, kader kesehatan, penyuluh KB, kader NU untuk dilibatkan langsung bersama-sama untuk mencegah kenaikan angka stunting. Karena peran ibu-ibu itu sangat luar biasa,” ajak Arzeti.(mad)







