GRESIK (RadarJatim.id) — Tak hanya mempromosikan sektor pariwisata dengan berbagai potensinya, Cak-Yuk Gresik juga diminta menjaga budaya dan membangun citra positif. Sebagai Duta Wisata Gresik Cak Yuk juga menjadi agen perubahan yang turut berkontribusi membangun daerah.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif, didampingi Kepala Kejaksaan Negeri Gresik Yanuar Utomo, serta anggota Komisi II DPRD Gresik Muhammad Kurdi, saat membuka pembekalan materi dan karantina kepada 15 pasangan calon finalis duta wisata Cak dan Yuk Gresik, di Hotel Khas, Jumat (12/12/2025).
“Cak Yuk adalah duta wisata dan budaya. Perlu diketahui, bahwa budaya dan wisata di Gresik tidak sedikit. Calon finalis Cak dan Yuk harus paham betul, seperti Bawean yang tidak kalah indahnya dengan Pulau Seribu maupun Bali, baik sisi panorama maupun terumbu karangnya,” pesan Wabup Alif.
Ia menekankan, Finalis Cak dan Yuk Gresik tidak hanya mempromosikan wisata lama dan telah eksis, tetapi juga mengenalkan wisata baru terutama yang ada di desa-desa.
“Pariwisata di Gresik banyak, selain yang lama, kalian juga harus bisa mempromosikan wisata baru yang ada di desa-desa yang tersebar di Kabupaten Gresik,” harapnya.
Selain itu, kata Wabup Alif, Kabupaten Gresik juga kaya akan pariwisata religi. Dua di antaranya adalah wisata religi Makam Maulana Malik Ibrahim dan Makam Sunan Giri. Keduanya merupakan waliyullah penyebar agama Islam di Gresik.
Menurut Wabup, para calon finalis harus paham sejarah perkembangan kedua sunan tersebut. Para finalis Cak-Yuk nantinya bakal memperkenalkan pariwisata Kabupaten Gresik kepada wisatawan yang berkunjung ke Gresik.
“Kalian harus paham sejarahnya. Nanti kalau ada wisatawan yang hendak berkunjung ke Gresik, setidaknya kalian bisa menjadi tour guide dan menjelaskan kepada mereka,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Wabup Alif juga mengajak calon finalis Cak-Yuk Gresik untuk membangun citra positif serta kolaborasi digital, terutama membantu dalam memajukan sektor UMKM. Demikian juga keterlibatan mereka dalam kegiatan sosial di masyarakat.
“Para finalis diharapkan menjadi contoh positif dan role model bagi generasi muda Gresik, baik dari segi perilaku maupun wawasan. Serta mendalami dan mempromosikan potensi wisata, budaya, dan ekonomi kreatif di Kabupaten Gresik, ” imbuhnya.
Di tempat sama, Kepala Disparekrafbudpora Gresik Saifudin Ghozali dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan rangkaian terakhir duta wisata Cak-Yuk Gresik. Grand Final diselenggarakan pada Minggu, 14 Desember 2025 di Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP).
“Karantina ini banyak hal yang dilaksanakan, terutama memberikan materi-materi kepada para finalis. Salah satunya Sadar Hukum (Darkum) yang nanti akan disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri sekaligus nanti juga sebagai dewan juri di Grand Final. Selain itu, ada juri lagi dari akademisi dan juga dari Putri Indonesia,” ungkapnya. (sto)







