PAMEKASAN (RadarJatim.id) — Sebanyak 15 keluarga dan ahli waris pegawai non-Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pamekasan menerima santunan jaminan kematian yang diserahkan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan pemerintah kabupaten (Pemkab) Pamekasan. Penyerahan santuan itu berlangsung di ruang Prigitan Bupati Pamekasan, Rabu (23/3/2022).
Santunan diserahkan langsung oleh Kepala BPJS Ketenagakerjaan Madura dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pamekasan bersama Bupati Pamekasan. Hadir dalam acara ini, di antaranya para penerima santunan dan para pimpinan OPD di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Pamekasan.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Madura, Vingka Meytasari, mengungkapkan, jumlah pegawai non-ASN di lingkungan Pemkab Pamekasan yang meninggal dan mendapatkan bantuan sebanyak 10 orang. Namun penerima dana jaminan kematian itu juga diberikan berupa beasiswa bagi anak atau ahli warisnya, sehingga jumlahnya menjadi 15 orang.
Dikatakan, sebanyak 270.000 angkatan kerja di Pamekasan yang terdaftar di BPJS Ketenagkerjaan baru sekitar 14 persen. Mereka terdiri atas pekerja sektor formal dan informal sebanyak 10.481 orang. Yang non-ASN di Pamekasan sudah terdaftarkan ke BPJS.
Para penerima didaftarkan oleh instansi masing-masing pada tahun 2022. Tahun ini terhitung sejak Januari, setiap penerima santunan yang ada ahli warisnya, langsung dapat dana tersebut. Total dana jaminan yang diserahkan sebanyak Rp 382 juta. Rincinya, Rp 42 juta bagi setiap pegawai yang meninggal, sedangkan ahli warisnya mendapat dengan nominal berbeda.
Bupati Pamekasan Badrut Tamam dalam sambutannya mengatakan, dirinya berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan yang sudah ikut berpartisipasi dalam memberikan jaminan kematian, dan yang lainnya demi kepentingan para penerima manfaat.
“Alhamdulillah, bantuannya sudah turun untuk jaminan kepada anak-anak yang ditinggal oleh orang tuanya. Mudah-mudahan karena kita bersyukur, Allah memberikan nikmat yang lebih besar lagi,” tambah bupati murah senyum ini.
Ia berharap, para orang tua memberikan semangat kepada anak-anaknya untuk menjadi orang sukses di masa yang akan datang. Terutama anak yang baru ditinggal mati oleh orang tuanya, agar dapat mengeyam pendidikan yang tinggi.
“Jangan kecil hati, terus beri semangat anak-anak kita. Banyak pemimpin hebat itu lahir dari anak orang biasa-biasa saja,” tandasnya. (rus)







