SURABAYA (RadarJatim.id) — Kesadaran menyikat gigi pada waktu yang tepat di kalangan masyarakat Jawa Timur meningkat drastis dari 1,8% menjadi 4,1%. Peningkatan tajam juga terjadi pada masyarakat yang berkonsultasi langsung ke dokter gigi.
Hal itu terungkap dalam talk show dalam rangka Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2024 yang digelar di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Nala Husada Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya, Selasa (15/10/2024). Sementara untuk terus meningkatkan layanan kepada masyarakat, pada momentum BKGN tahun ini yang digelar selama tiga hari, 15-17 Oktober 2024, didukung dengan layanan konsultasi dokter gigi secara online dengan menggunakan teknologi AI.
Dibuka oleh Rektor UHT Laksamana Muda TNI (Purn) Prof Dr Ir Supartono, MM, CIQaR, talk show menghadirkan tiga narasumber, yakni drg Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc, Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia; Laksamana Pertama TNI (Purn) Dr Nora Lelyana, drg, MHKes, FICD, Dekan FKG UHT; dan Dr Widyastuti, drg, SpPerio, Direktur RSGMP Nala Husada.
Dekan FKG UHT Laksamana Pertama TNI (Purn) Dr Nora Lelyana, drg, MHKes, FICD, mengungkapkan, di daerah Jawa Timur, seiring pelaksanaan BKGN, jumlah masyarkat yang menyikat gigi pada waktu yang tepat, meningkat lebih dari dua kali lipat, dari 1,8% (Riset Kesehatan Dasar/Riskesdas 2018) menjadi 4,1% berdasar Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023.
Selain itu, lanjut Dr Nora, Riskesdas 2018 melaporkan, bahwa 95,7% masyarakat Jawa Timur tidak berkonsultasi ke dokter gigi selama 1 tahun. Sementara di SKI 2023, angka itu menunjukkan perbaikan menjadi 91,9%.
“Hal tersebut juga tecermin di RSGMP Nala Husada Universitas Hang Tuah. Pada di 2023 tercatat adanya peningkatan jumlah kunjungan pasien hingga 85% dibandingkan 2022. Berbagai perbaikan ini akhirnya berhasil menurunkan jumlah penderita gigi berlubang di Jawa Timur, yaitu dari 42,40% (Riskesdas 2018) menjadi 38,6% (SKI 2023),” ujarnya.
Sementara drg Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, MDSc, Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia menyatakan, selama puluhan tahun pihaknya terus berkomitmen meningkatkan kesehatan gigi dan mulut melalui edukasi serta pemberian perawatan untuk melindungi senyum sehat Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmen ini, sejak 2010 diseleggarakan BKGN yang kini telah memasuki tahun ke-15. Setiap tahunnya, katanya, BKGN memberikan layanan pemeriksaan dan perawatan gigi gratis di seluruh FKG dan RSGMP di Indonesia. Hal itu disertai serangkaian edukasi di sekolah-sekolah, yang hingga 2023 telah memberikan manfaat kepada lebih dari 1,1 juta masyarakat.
“Kami bersyukur, bahwa perjalanan panjang BKGN telah berkontribusi mendorong masyarakat menyikat gigi di waktu yang tepat, yakni setelah makan dan sebelum tidur, serta meningkatkan kesadaran untuk rutin berkonsultasi ke dokter gigi setidaknya 6 bulan sekali. Pencapaian ini menjadi landasan kuat untuk memberikan dampak yang lebih luas; mengajak seluruh masyarakat berani unjuk gigi dengan senyum Indonesia yang lebih kuat,” tandas drg. Mirah.
Pada kesempatan yang sama, Direktur RSGMP Nala Husada, Dr Widyastuti, drg, SpPerio, menanggapi, konsultasi online menggunakan teknologi AI Denta-Scan merupakan langkah awal, diperlukan akses agar masyarakat dapat menindaklanjuti permasalahan gigi dan mulut mereka ke dokter gigi secara langsung.
“Seperti yang hari ini tersedia di BKGN 2024. Dengan target menjangkau 750 hongga 1.000 pasien, RSGMP Nala Husada Universitas Hang Tuah siap memberikan layanan lanjutan secara gratis dengan fasilitas yang sangat memadai dan terakreditasi secara nasional. Layanan ini meliputi pencabutan tanpa komplikasi, pembersihan karang gigi atau scaling, dan perawatan pencegahan gigi berlubang dengan aplikasi fluoride. Kami tak berhenti pada target 1.000 pasien, berapa pun pasien yang datang, kami akan layani,” papar Widyastuti. (sto)







