GRESIK (RadarJatim.id) — Pengelola sekolah di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, untuk tingkat SD/MI dan SMP/MTs, boleh berasa lega. Pasalnya, ada kepastian, bahwa kekurangan penyaluran Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) tahun anggaran 2023 senilai Rp 32,88 miliar, cair pekan depan.
Kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Gresik S. Hariyanto, menyusul terbitnya dua Keputusan Bupati Gresik pada 6 November 2024 yang ditandatanganiPlt Bupati Gresik Aminatun Habibah.
Kedua Keputusan Bupati Gresik itu adalah: Nomor: 420/ 1170/ HK/ 437.12/2024 tentang Lembaga Pendidikan Penerima Kekurangan Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2023.
Selanjutnya Keputusan Bupati Gresik Nomor: 420/1171/HK/437.12/2024 tentang Lembaga Pendidikan Penerima Kekurangan Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah untuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2023.
Kadispendik S. Hariyanto merinci, untuk Lembaga Pendidikan SD dan MI sebanyak 441 lembaga dengan nilai sebesar Rp 16.626.120.000. Sedangkan untuk SMP dan MTs sebanyak 236 lembaga dengan nilai Rp 16.260.000.000.
“Total kekurangan penyaluran BOSDA tahun 2023 senilai Rp 32.886.120.000,” papar S. Hariyanto, Sabtu (9/11/2024).
Dijelaskan, tujuan pencairan BOSDA itu adalah sebagai bentuk komitmen bupati dan wakil bupati Gresik untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Gresik, sekaligus untuk menanggulangi anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah.
Tak hanya itu, pencairan BOSDA juga sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik untuk terus memajukan dunia pendidikan, sekaligus terus berupaya berpihak kepada lembaga-lembaga pendidikan agar semakin meningkatkan kualitas dalam mencerdaskan anak bangsa.
“Pencairan BOSDA ini juga sebagai bentuk komitmen Bapak Bupati dan Ibu Wakil Bupati Gresik untuk terus berusaha menyejahterakan para guru dan tenaga kependidikan, sekaligus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para guru dan tenaga kependidikan,” pungkas Kadispendik S. Hariyanto.
Kabar bakal cairnya BOSDA 2023 ini disambut gembira para pengelola lembaga pendidikan di sejumlah wilayah Kabupaten Gresik. Salah satunya SMP Muhammadiyah 4 Kebomas (Spemupat) Gresik. Seperti diungkap Kepala Spemupat, Eny Wahyudin, kabar itu sangat melegakan. Pasalnya, realisasi pencairannya memang ditunggu-tunggu oleh para pengelola sekolah, termasuk dirinya.
“Alhamdulillah, ini kabar melegakan, karena memang lama ditunggu-tunggu. Timing-nya pas, ibarat lama panas berkepanjangan, lalu turun hujan yang menyegarkan,” ujar Eny Wahyudin, sumringah.
Perasaan dan respon serupa juga disampaikan Kepala UPT SDN 25 Gresik, Qubba’atul Muarofah. Seperti dirasakan para kepala sekolah lainnya, ia juga merasa lega menerima kabar segera cairnya kekurangan BOSDA 2023. Hal ini akan menambah semangat para guru untuk menjalankan pengabdian mereka dalam menjalanan proses pembelajaran bagi anak-anak didiknya.
“Matur nuwun, Alhamdulillah. Ini kabar menyenangkan dan bikin lega,” ujar Qubba. (sto)