SURABAYA (RadarJatim.id) – Terbakar bara cemburu Mat Nadin (55) tega membacok Achmad Suhadi (60) hingga tewas di depan rumah di Jalan Wonosari Wetan II, Surabaya. Tersangka yang bekerja sebagai tukang parkir ini justru merasa puas dan tak menyesal usai aksi sadisnya.
Unit Resmob Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, tak lebih dari 9 jam membekuk Mat Nadin di Sampang Madura pukul 21.30 WIB, Jumat (16/10/2020) malam. Kasus penganiayaan berujung kematian Achmad Suhadi (60) warga Surabaya dilakukan pukul 12.30 WIB, di sekitar depan rumah Korban.
Kapolres Pelabuhan Tanjung AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan motif dari pembunuhan ini lantaran tersangka merasa sakit hati dan cemburu. Pasalnya, istri tersangka kerap digoda korban. Tersangka sendiri telah sering mengingatkan korban namun tak diindahkan.
“Motif dari pembunuhan ini adalah karena rasa cemburu,” ungkap Ganis.
Atas kejadian tersebut, polisi mengamankan barang bukti berupa satu buah celurit milik tersangka, satu potong baju lengan pendek motif garis-garis, serta sepasang baju milik korban.
“Terhadap tersangka kami kenakan pasal 338 KUHP dan atau pasal 340 KUHP tentang pembunuhan ancaman hukumanya adalah seumur hidup,” tandasnya.
Terpisah, Mat Nadin mengaku tak menyesal atas aksinya. Dia justru puas telah memberikan penganiayaan pada korban dan siap menerima hukuman.
“Saya puas dan siap dihukum. Saya sama sekali tidak menyesal. Saya jalani,” ucap Mat kepada wartawan di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (17/10/2020).
Mat yang bekerja sebagai juru parkir di pasar maling Wonokromo ini mengungkapkan, korban sering menghampiri dan mengajak ngobrol istrinya saat dirinya tidak berada di rumah.
“Kalau tidak ada suami di rumah, ini kan tidak boleh sebenarnya. Dia sering menggoda,” jelas Mat.
Dendam pelaku sudah tumbuh sejak 2019 lalu. Bermula saat ia memergoki korban berada di dalam rumah bersama dengan istrinya dan dalam keadaan pintu tertutup rapat.
Setelah kejadian itu, pelaku sempat cekcok dengan istrinya. Dia menuduh sang istri dan AS telah menjalin hubungan gelap, selingkuh.
“Siapa yang tidak cemburu melihat kenyataan seperti itu? Tapi saya berusaha memendam, walaupun hati ini sakit. Waktu itu istri saya nggak mengaku. Tapi sebagai laki-laki saya merasa yakin mereka selingkuh,” tandas dia.
Seiring berjalannya waktu, Mat merasakan sakit hatinya semakin mendalam. Apalagi setelah dia melihat kedekatan korban dengan sang istri.
Puncak kejengkelannya terjadi pada awal bulan Oktober 2020, setelah untuk kesekian kalinya dia melihat istrinya dan korban semakin intim. Sehingga membuatnya ingin menghabisinya.
Terbukti, Mat memesan sebilah celurit dari kampung halamannya di Sampang, Madura. Kemudian menyimpannya di rumah. Hingga pada Jumat (16/10) pukul 10.00 WIB, Mat ketika hendak menjemput istrinya ke pasar dengan mengendarai motor, tiba-tiba pelaku datang dan sempat terjadi cekcok dengan Achmad di depan rumahnya.
Hingga kemudian dia membacok korban dan mengenai tangannya. Kejadian ini berlangsung di depan anak korban yang masih kecil.
Merasa diserang, korban berusaha lari tapi pelaku tetap mengejar dan membacoknya dua kali mengenai dada kanan dan wajahnya.
Setelah puas, Mat melarikan diri ke Madura. Sedangkan anak korban, melihat bapaknya bersimbah darah, anak korban lantas naik sepeda angin menuju rumah kerabatnya di Tenggumung untuk memberitahu kejadian ini. (Phaksy/Red)







