SURABAYA (RadarJatim.id) — Ciputra Film Festival (CFF) telah mencapai tonggak sejarah mengagumkan dengan menerima lebih dari 600 submisi untuk tahun ini. Dengan tema “Unseen”, festival ini diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom), Universitas Ciputra dan telah menempatkan dirinya pada peta skala internasional dalam industri film.
Ciputra Film Festival merupakan festival tahunan yang sudah memasuki tahun ketiga dalam penyelenggaraannya. Dengan bertemakan “Unseen”, CFF berharap bisa mengangkat isu-isu sosial yang terjadi di masyarakat, yang sering tidak mampu diwakili oleh suara dan tidak terlihat secara kasat mata.
Dalam sebuah pernyataan rilisnya, Festival Director Ciputra Film Festival, Rosihan Farouqi, menyatakan, pihaknya sangat terkesan dengan sambutan luar biasa dari komunitas sinematik internasional terhadap Ciputra Film Festival.
“Lebih dari 600 submisi yang kami terima adalah bukti nyata akan antusiasme global terhadap visi kami untuk mendorong pembuat film muda untuk berkreasi dan mengekspresikan ide-ide mereka melalui medium yang begitu kuat, yaitu sinema,” ujarnya, Senin (3/6/2024).
Sejak dimulainya, Ciputra Film Festival telah menarik perhatian para pembuat film, sutradara, penulis skenario, dan penggemar film dari seluruh penjuru dunia. Dengan program yang beragam, termasuk pemutaran film, seminar, workshop, dan kompetisi, festival ini telah menjadi platform yang unik untuk bertukar gagasan, berbagi pengetahuan, dan merayakan keberagaman dalam seni perfilman.
Festival ini, katanya, juga telah mendapat apresiasi atas dedikasinya untuk memajukan bakat-bakat lokal. Melalui berbagai kegiatan, Ciputra Film Festival terus mendukung pertumbuhan industri film lokal, memberikan ruang bagi para sineas muda untuk mengembangkan keterampilan mereka, dan memberikan pengakuan yang layak bagi karya-karya mereka.
Selain itu, CFF juga telah menjalin kemitraan yang kuat dengan lembaga-lembaga terkemuka dalam industri film, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk meningkatkan kesempatan dan aksesibilitas bagi para pembuat film muda. (rj2)







