KEDIRI (RadarJatim.id) – Liga 4 PSSI Jatim di babak 32 besar kini memasuki tahap terakhir penyisihan perebutan tiket menuju 16 besar. Seperti di grup EE, untuk saat ini puncak klasemen diduduki oleh Persedikab Kediri yang direbut dari PS Mojokerto FC setelah menang tipis dengan skor 2-1 pada Rabu (22/1/2025).
Sedangkan untuk pertandingan penyisihan di Stadion Candra Bhirawa Pare saat ini, Jumat (24/1/2025), Persedikab menjamu tim tamu dari Bojonegoro. Dalam pertandingan ini, Persedikab Kediri mengalami kekalahan atas Persibo Bojonegoro secara tipis dengan skor 1-2.
Meskipun telah mengamankan banyak poin melalui kemenangan secara beruntun melawan tim sebelumnya, kekalahan Persedikab dengan skor 1-2 melawan Persibo Bojonegoro, kali ini strategi bermainnya tampil beda.
Itu diungkapkan oleh Pelatih Persedikab Kediri, Ambitie Dolus Cahyana. Ia mengungkapkan, kesebelasan Bledug Kelud ini belum sepenuhnya bermain secara maksimal saat melawan Bojonegoro. Kekalahan itu dilakukan, karena Dolus saat menjamu tim Bojonegoro hanya ingin mencoba strategi kedua.
“Sebenarnya yang kami mainkan 80% bukan strategi inti. Tapi bisa dilihat, menggunakan strategi bukan inti ini sudah cukup bagus dalam menghadapi tim lawan. Jadi mungkin strategi kedua ini bisa menjadi potensi untuk dijadikan strategi cadangan di 16 besar nanti,” ungkapnya.
Dari strategi yang digunakannya dalam pertandingan, pemain tampil agresif, baik dari taktik, penguasaan bola di tengah hujan deras dan menjadi sangat lebih berani untuk menjemput bola ketimbang hanya menunggu.
Meski mengalami kekalahan, saat ini Persedikab Kediri tetap menjadi peringkat pertama di grup EE dengan perolehan 6 poin, disusul kesebelasan PS Mojokerto Putra dengan total 4 poin di posisi runner up grup.
Di pertandingan liga 4 PSSI Jatim selanjutnya, Dolus bertekad untuk lebih serius menghadapi tim-tim besar yang sudah menunggu di babak 16 besar secara serius.
“Tidak ada kata mencoba-coba atau bermain-main lagi. Kita harus tampil secara semaksimal mungkin. Namun untuk saat ini kami akan mengembalikan kondisi pemain, agar performa saat tampil di 16 besar bisa lebih maksimal,” terangnya.
Sementara itu, Pelatih Persibo Bojonegoro, Bambang Pramuji, mengaku banyak pelajaran yang telah ia dapatkan selama pertandingan melawan Persedikab Kediri. Tapi, sambungnya, perolehan kemenangan yang dirasa percuma –karena gagal lolos ke 16 besar– tidak terlalu dijadikan beban oleh sang pelatih, melainkan sebagai pelajaran berharga untuk anak asuhnya di Persibo Bojonegoro.
“Untuk selanjutnya, kami akan lebih ke event Porprov 2025. Ya, mungkin ini menjadi pelajaran penting bagi kami untuk lebih menekankan pelatihan,” pungkasnya. (rul)






