SURABAYA (RadarJatim.id) — Untuk merealisasikan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), SMA Muhammadiyah 4 Surabaya (SMAMIV) menggelar Festival Nusantara. Festival yang mengenalkan aneka kuliner itu berlangsung satu minggu nonstop, 20 – 24 Januari 2025), diikuti oleh kelas X dan XI.
“Kegiatan P5 berfokus untuk mengenalkan kepada anak-anak mengenai aneka kuliner Nusantara. Bermula dari pengenalan, program ini dimaksudkan untuk melestarikan dan menunmbuhkan kecintaan mengonsumsinya. Dengan begitu, eksistensi makanan khas negeri ini tidak tergerus di era keberagaman makanan modern,” ujar Suliyati, Koordinator Festival Nusantara, saat ditemui Jumat (24/1/2025).
Menurut Suliyati, kegiatan itu merupakan membelajarkan atas empat hal. Keempatnya, yakni: perbedaan kuliner Nusantara dengan modern, jenis kuliner Nusantara dari berbagai provinsi, bahan dasar pembuatan kuliner, dan upaya penyajian yang menarik minat. Dari empat hal tersebut, dapat menjadi penguat para sisw mengenal kuliner Nusantara.
Dikatakan, kegiatan P5 berlangsung selama lima hari, Senin – Jumat (20-24/1/2025). Festival tersebut, lanjutnya, mengenakan aneka metode kreatif. Misalnya, ceramah untuk penyampaian materi, diskusi saling bertukar pengalaman kuliner, dan presentasi atas eksplorasi materi.

Rachel Mutiara, salah seorang siswa kelas X2 mengungkapkan kesenangannya dalam kegiatan ini. Alasannya, dari kegiatan itu, bersama teman-temannya, ia dapat mengeksplorasi aneka jenis kuliner Nusantara.
“Selama ini saya mengenal makanan Nusantara itu hanya rawon, onde-onde, dan gado-gado. Namun, sejak terselenggaranya kegiatan ini, dapat tambahan pengetahuan, misalnya jadi mengetahui ada kuliner bika ambon, lepet, dan kue thok. Selain itu, juga dapat kenal bahan dasar pembuatannya,” ucapnya.
Hal senada diungkapkan Yuke Matha. Menurut wali kelas X1 ini, festival tidak sebatas teori semata, tetapi sekaligus praktik. Pada gilirannya, hal itu dapat berdampak pada keterampilan yang bisa diterapkan siswa di luar sekolah.
“Selain berteori, dalam festival disajikan praktik dalam penyajian kuliner agar menggugah selera. Praktiknya mendatangkan chef Maylania, dari hotel Hariss. Hal itu menerampilkan siswa untuk membuat ikonik sebuah makanan. Hasil dari praktik ini menjadikan bekal kelak dalam mengkreasikan kuliner Nusantara menjadi khas,” pungkasnya. (mif/rj2)