SURABAYA (RadarJatim.id) Kondisi harian pasien Covid 19 di Jawa Timur saat ini sudah melandai. Hal ini juga didukung dengan rendahnya serapan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) di rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur pada APBD 2022.
Dengan kondisi yang terus membaik ini, Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) DPRD Jatim, H Khulaim Junaidi,SP,MM meminta agar Pemprov Jatim dan pihak terkait lainnya bersama-sama menekan angka Covid di Jatim agar terus menurun.
“Laporan yang kami terima sangat membangggakan, dari anggaran belanja tidak terduga yang disiapkan untuk Covid 19, tidak lebih dari 10 persen yang terserap,” ujar Cak Khulaim, panggilan akrab H Khulaim Junaidi, Senin (8/8/2022 ).
Rendahnya angka pasien Covid ini menandakan bahwa warga yang dirawat akibat Covid 19 sudah mengalami kekebalan komunal atau herd imunity. Sedangkan anggaran BTT yang tak terserap untuk Covid, pihaknya mengusulkan agar Pemprov Jatim bisa mengalihkan anggaran di PAK 2022 maupun APBD 2023 untuk kebangkitan sektor UMKM yang kondisinya saat ini masih terdampak.
“Kita harapkan untuk PAK anggarannya bisa dialihkan kebutuhan lain seperti membangkitkan sektor UMKM,” tambah anggota Komisi C DPRD Jatim ini.
Politisi dari daerah pemilihan Kabupaten Sidoarjo ini menambahkan masyarakat Jatim untuk tetap menerapkan prokes, agar kasus baru Covid 19 tidak terjadi.
Seperti diketahui, Pemprov Jawa Timur menyiapkan anggaran penanganan Covid-19 sekitar Rp 2,3 triliun. Jumlah itu disebut setara dengan 6,8 persen dari total APBD Jawa Timur 2020 sebesar Rp 35 triliun.
Sedangkan di 2021, Pemprov Jatim mengalokasikan anggaran Covid 19 melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) dari APBD Jatim mencapai Rp 1 triliun. Dan di APBD 2022, anggaran Kesehatan di Jatim mencapai Rp 4,9 triliun. Jumlah itu termasuk BTT penangan Covid 19 di sejumlah rumah sakit milik Pemprov Jatim.(HUM/RED)







