BANYUWANGI (RadarJatim.id) — Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, yang berjarak sekitar 5 Km dari pusat kota Banyuwangi bisa dikatakan sebagai penyangga dan mempunyai potensi menjadi tirto kahuripan, karena keberadaan sumber mata airnya yang melimpah ruah.
Kades Kampung Anyar, Suwandi, saat diwawancarai mengatakan, di desanya terdapat 5 dusun. Di setiap dusun banyak terdapat sumber mata air yang hingga kini sangat besar manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari masyarakat nya.
Tak heran, sejumah warga di desa disebut, menyematkan istilah tirto kahuripan kepada desa mereka, yang mempunyai arti sebagai air kehidupan.
“Keberadaan sumber mata air di desa Kampung Anyar masih tetap terjaga walaupun saat masa paceklik atau biasa disebut musim kemarau. Hal ini terbukti, hingga sekarang ini sumber yang ada di desa kami juga berperan besar mengaliri di 4 desa, yakni Desa Kampung Anyar, Tamansari, Bulusari dan Grogol,” ungkap Kades Suwandi, Selasa (16/7/2024).
Desa Kampung Anyar merupakan pemekaran dari Desa Tamansuruh sejak 1 April 1971. Sementara jabatan Kades Kampung Anyar sekarang ini merupakan yang ke-13 sejak awal berdirinya Pemerintahan Desa (Pemdes). Beragam budaya, tradisi, dan adat lokal masyarakat menjadikan Desa Kampung Anyar berkembang pesat seiring berjalannya waktu.
Kades Suwandi yang belum genap setahun menjabat ini mengatakan, akan selalu berkomitmen dalam menciptakan suasana masyarakat yang guyub rukun dan berusaha untuk menyejahterakan warganya sebagaimana misi visi yang disampaikan saat mendaftarkan diri sebagai calon Kades.
“Semoga ke depannya semakin membaik dalam melakukan penataan di Pemdes dan juga bagi masyarakat,” pungkasnya. (tyo)







