SIDOARJO (RadarJatim.id) — Pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Kraton, Kecamatan Krian dengan Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo yang selesai pada akhir tahun 2022 lalu meninggalkan masalah baru.
Sugeng (47 tahun), salah satu warga Dusun Sidomukti RT 07 RW 02 Desa Kraton mengatakan, bahwa jembatan yang menelan biaya sekitar Rp 1,9 Milyar itu kondisinya jauh dari kata layak, Senin (30/01/2023).
“Catnya sudah mulai terkelupas, besi pembatasnya juga sudah ada yang patah dan banyak mur yang tidak terpasang,” katanya.
Pernyataan tersebut juga dikuatkan oleh Eko Susanto, Ketua RW 02 bahwa pembangunan jembatan yang menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sidoarjo 2022 itu diduga menggunakan kualitas aspal yang sangat buruk.

Bahkan menurut Eko Susanto tanggul jembatan disisi selatan sudah retak dan pembatas/penahan jalan yang mengarah ke Desa Kemangsen, Kecamatan Balongbendo sudah ambrol.
“Terlebih lagi sisa material pembongkaran dari jembatan yang lama tidak diangkat dan dibiarkan berada didasar sungai,” ucapnya.
Masih menurut Eko adanya sisa-sisa material yang berada didasar sungai tersebut dapat menyebabkan pendangkalan dan terhambatnya arus sungai, terutama disaat volume air sedang naik.
“Kalau tidak segera diangkat, kami kuatir saat ada air kiriman dari barat. Maka air akan meluap yang dapat menyebabkan banjir, karena tersumbat sisa-sisa pembongkaran itu,” terangnya.
Sementara itu, HM. Nizar anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo yang ditemui oleh RadarJatim.id dirumahnya menuturkan bahwa dirinya sudah mendapatkan laporan dari warga terkait kualitas pembangunan jembatan tersebut.
Berdasarkan laporan dari warga tersebut, anggota DPRD dari daerah pemilihan (Dapil) Sidoarjo 4 itu langsung turun ke lokasi untuk mengecek kebenarannya.
“Sudah saya cek langsung ke lokasi. Jujur saja saya sangat kecewa dengan kualitas proyek pembangunan jembatan tersebut,” jelasnya.
Untuk itu, ia mempertanyakan keputusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PU BM & SDA) Kabupaten Sidoarjo yang menerima begitu saja proyek pembangunan jembatan tersebut.
Sebagai wakil rakyat yang lahir dan besar di Kecamatan Krian, ia akan mengambil tindakan tegas untuk menuntaskan proyek jembatan Kraton – Kemangseng yang jauh dari kata layak itu.
“Harusnya Pemkab (Sidoarjo, red) memberikan catatan khusus bagi kontraktor penggarap terkait hasil kerjanya dalam pembangunan jembatan itu,” tegasnya. (mams)







