SIDOARJO (RadarJatim.id) Ada beragam cara untuk menyemarakkan dan memperingati Hari Jadi Sidoarjo (Harjasda) ke-164 yang jatuh pada 31 Januari 2023. Salah satunya yang digelar Dewan Penasehat DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Ir. H Bambang Haryo Soekartono dengan memotong tumpeng dan makan bersama dengan para pedagang Pasar Krian, Kabupaten Sidoarjo.
Saat berkunjung ke Pasar Krian, BHS yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Jatim ini juga memberi hadiah kepada para pedagang dan pengunjung Pasar Krian yang beruntung. Yakni mereka yang bisa menjawab pertanyakan seputar kapan tepatnya tanggal hari jadi Sidoarjo dan sejarah awal nama sebelum Sidoarjo yang bernama Sidokare.
“Di Pasar ini tempat berkumpulnya masyarakat, terutama masyarakat pedagang beserta konsumen, yang kebetulan mereka juga menginginkan juga ikut bersama sama merayakan hari jadinya kabupaten Sidoarjo. Saya sosialisasikan ke masyarakat hari ini, yang di mana mereka juga tidak tahu namanya Sidoarjo dulu namanya Sidokare,” kata Ir H Bambang Haryo Soekartono.
Anggota DPR RI periode 2014-2019 ini menambahkan, pengetahuan terkait hari jadi sebuah Sidoarjo wajib diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat. Dan tentunya perlu disemarakkan secara bersama-sama bergembira.
Saat blusukan ke Pasar Krian, para pedagang maupun pengunjung terlihat gembira saat BHS, panggilan akrab Ir H Bambang Haryo Soekartono menyapa mereka dan memberikan pertanyaan dan hadiah bagi mereka yang bisa menjawab dengan benar kapan tanggal Hari Jadi Sidoarjo.
“Alhamdulillah, terima kasih Pak,” ujar salah satu pedagang saat mendapatkan hadiah dari BHS karena menjawab dengan benar.
Sementara itu, di Harjasda ke-164 ini, BHS berharap Pemkab Sidoarjo yang sudah berhasil membangun rumah sakit Sidoarjo Barat (Sibar) bisa menjadikan nilai tambah bagi masyarakat.Dimana Kepedulian pemerintah dengan menerapkan pengobatan gratis untuk masyarakat secara keseluruhan.
“Paling tidak penggunaan alat medis atau bahkan pengobatan harus digratiskan, khususnya untuk para pedagang tradisional dan para petani, dan nelayan. Mungkin dengan pengecekan kesehatan gratis terhadap para pedagang disini,” tambahnya.
Dikatakan, kesehatan para pedagang pasar tradisional sebagai salah satu penyokong ekonomi daerah harus dijamin oleh pemerintah. BHS berharap pemerintah dapat mencontoh pemerintahan Malaysia khususnya di Pasar Kinabalu, dimana ditempat itu para pedagang pasar dijamin kesehatannya melalui pemeriksaan kesehatan gratis secara berkala.
“Layanan kesehatan gratis harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena pembangunan rumah sakit bersumber dari APBD atau uang rakyat,” pungkasnya. (RJ/RED)