SIDOARJO (RadarJatim.id) — Upaya membentuk siswa yang berkarakter positif, yang disiplin, mandiri dan kreatif dengan pemanfaatan teknologi yang penuh dengan digitalisasi.
Kini Dinas Pendidikan dan Keburayaan (Dikbud) Sidoarjo, telah mengintegrasikan 7 kebiasaan anak Indenesia hebat dengan era digitalisasi, yang disenggarakan selama dua hari, tepatnya tanggal 3 dan 4 November 2025 di Aula SMP Negeri 4 Sidoarjo.
Kegiatan tersebut dikemas dalam seminar ‘Pembelajaran Mendalam Anak Hebat, Guru Heba, Sekolah Hebat: Menumbuhkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Era Teknologi Digitalisasi.
Diawali dengan pembukaan oleh Kabid Mutu Pendidikan Dr. Netti Lastiningsih, M.Pd didampingi Kasi Pembinaan Karakter Lisa Kartikawati, S.Pd MM.
Menghadirkan pemateri Lina Wijayanti, M.Pd Wakil Direktur Bidang Pendidikan Yayasan Al Khairiyah Surabaya dan Setya Ardhianta, SE, MM Direktur CV. New Idea Indonesia.
Pelaksanaan hari pertama diikuti sebanyak 383 peserta terdiri dari satu guru dan satu perwakilan siswa, dari jenjang SD negeri maupun SD swasta.
Menurut Dr. Netti Lastiningsih di dalam pembelajaran mendalam terdapat belajar intra kurikuler yang biasanya di dalam kelas, ada belajar kokurikuler untuk menguatkan dimensi profil kelulusan dan juga ada pembelajaran ekstrakurikuler.
“Ketiga pembelajaran tersebut juga dikuatkan lagi dengan pembiasaan yang nantinya menjadi budaya sekolah. Dalam proses pembelajaran dan proses assemen pasti ada di dalamnya yang tidak lepas dari standar kompetensi lulusan,” jelasnya.
Ia tegasnya, standar kelulusan itu tidak hanya dari sisi pengetahuan knowledge nya saja, tetapi proses yang ada di sekolah itu membentuk 8 dimensi profil lulusan, dan bisa capai oleh anak-anak ketika mereka lulus.
Adapun cara mewujudkan lulusan anak-anak yang mencerminkan 8 dimensi profil lulusan tersebut dimulai dengan beriman dan bertakwa, salah satunya melalui 7 kebiasaan anak Indonesia hebat.
“Yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat,” terangnya.
Lanjutnya, jadi dengan adanya teknologi digital ini bisa digunakan sebagai alat pendukung untuk memantau, mendokumentasikan, dan memfasilitasi implementasi tujuh kebiasaan tersebut.
“Sehingga dapat membantu penguatan karakter secara lebih efektif di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat,” jelas Bu Netti_sapaan akrabnya.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan adalah membentuk karakter positif yang disiplin, mandiri, kreatif, dan berkarakter kuat.
“Dengan pemanfaatan teknologi sebagai alat bantu seperti aplikasi jurnal digital untuk memantau kebiasaan secara real-time,” harapnya.(mad
	    	
		    






