GRESIK (RadarJatim.id) –– Keris merupakan salah satu warisan budaya yang sangat populer, khususnya di Pulau Jawa. Selain sebagai pelengkap aksesori dan warisan budaya, sebagian masyarakat Indonesia juga mempercayai, bahwa keris sebagai senjata sekaligus sebuah benda yang memiliki kekuatan supranatural.
Di Kabupaten Gresik, sebagai upaya melestarikan dan nguri-uri budaya keris, telah digelar pameran keris pusaka peninggalan zaman dulu, terutama oleh para penyebar agama dan kerajaan atau pemerintahan. Pameran keris pusaka ini digelar di Gedung Nasional Indonesia (GNI) yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Jumat (23/6/2023).
Terdapat sejumlah pusaka keris peninggalan zaman dulu yang dimaperkan. Di antaranya peninggalan Sunan Giri yang dikenal dengan keris Kalam Munyeng. Keris aslinya disimpan di situs Kubur Sunan Giri. Sedangkan replikanya berada di museum Sunan Giri. Adapula keris pusaka peninggalan KRT Poespongoro dan Kanjeng Sepuh Sidayu.
Wabup mengatakan, Kabupaten Gresik kaya akan peninggalan zaman dulu yang mempunyai nilai historis. Peninggalanm itu, di antaranya berupa budaya maupun kesenian yang hingga saat ini terus dilestarikan oleh masyarakat.
“Seperti pelaksanaan malem slawe di Giri, Kebomas, pasar bandeng dan kolak ayam Gumeno di tiap bulan Ramadhan. Termasuk pusaka keris yang menjadi salah satu peninggalan masa lampau juga ada di Gresik,” kata Bu Min sapaan akrab Wabup Gresik itu.
Melalui pameran ini, Bu Min memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Sebab, pameran keris ini memiliki substansi, yakni memperkenalkan sejarah pusaka keris yang digunakan di masa lampau kepada masyarakat Gresik.
“Tidak banyak masyarakat yang tahu akan sejarah masa lampau, khususnya para generasi muda. Maka melalui pameran ini, masyarakat akan lebih kenal dengan sejarah dan perjuangan para pendahulu,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Parekrafbudpora Saifuddin Ghozali mengatakan, kegiatan ini melibatkan berbagai elemen lintas sektor. Di antaranya, para budayawan dan seluruh organisasi di bawah Dinas Parekrafbudpora.
“Kami harap seluruh yang terlibat untuk dapat mengajak dan mempromosikan kepada masyarakat yang lain untuk berkunjung ke pameran ini,” katanya. (sto)







