SURABAYA (RadarJatim.id) — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya melakukan penelusuran epidemi kasus demam berdarah dengue (DBD) di sejumlah titik. Hasil observasi pada Januari 2022 mencapai 31 terkonfirmasi, dan 1 orang anak meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan epidemiologi terkait laporan 15 anak yang terserang DBD di wilayah RW 10 Menur Pumpungan. Hasilnya, ditemukan adanya 4 kasus DBD, dan hanya 1 suspek dengan gejala demam, tetapi hasil laboratorium dalam kondisi normal.
“Satu pasien suspek langsung kami rujuk ke RSU Haji untuk mendapatkan penanganan intensif. Selain itu, belum ditemukan kasus konfirmasi DBD lainnya,” ujar Nanik.
Menurut Dia, kondisi musim penghujan menimbulkan potensi peningkatan populasi nyamuk dan tingkat agresivitas nyamuk pembawa virus dengue. Makanya, kasus DBD di Kota Surabaya juga mengalami peningkatan di awal Januari 2022.
“Berdasarkan data yang kami miliki, pada bulan Januari 2022 telah ada 31 kasus yang terkonfirmasi DBD dengan mayoritas menyerang anak usia 5-14 tahun,” katanya.
Sementara itu terkait laporan anak yang meninggal akibat DBD, Nanik menyatakan, pihaknya telah menelusurinya.
Menurut Nanik, hasil konfirmasi lanjutan terhadap kasus tersebut memang didapatkan pasien terkonfirmasi positif DBD berdasarkan hasil laboratorium pada tanggal 24 januari 2022.
“Sebelumnya di tanggal 22 Januari 2022, kondisi anak sesuainhasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan normal. Namun, ternyata ada perubahan kondisi klinis pasien yang berubah,” ujarnya.
Oleh karena itu, Nanik mengimbau masyarakat segera melakukan pemeriksaan laboratorium rutin terhadap kasus demam lebih dari 3 hari. Gejala demam juga disertai dengan gejala yang khas infeksi dengue seperti nyeri kepala, mual, nyeri optot, nyeri di belakang bola mata dan adanya bercak kemerahan di kulit.
“Nah, bila hasil diagnosis positif DBD, maka segera melaporkan ke Puskesmas terdekat atau ke kelurahan atau kecamatan untuk segera dilakukan penelusuran epidemiologi. Petugas akan melakukan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD hingga radius 100 meter di rumah penderita,” ujar dia. (psy)







