SURABAYA (Radarjatim.id)-Kerusakan lingkungan telah terjadi di seluruh dunia. Oleh sebab itu aktivitas ekonomi pertanian hendaknya tidak hanya berorientasi kepada aspek produktivitas saja, tetapi juga harus menjaga lingkungan berkelanjutan. Salah satu alternatif menjaga lingkungan adalah dengan menerapkan ekonomi sirkular (circular economic ).
Ekonomi sirkular, yang merupakan bagian dari green economic, menjadi tantangan untuk dilaksanakan di negara berkembang seperti di Indonesia. Mahasiswa dan dosen Magister Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya peduli dengan ekonomi sirkular.
Oleh karena itu salah satu artikel dengan judul Community Empowerment to Create Circular Economic to Increase Income of Onion Farmers disajikan Nina Ari Wahyuni, S.Sos pada konferensi internasional The 3 rd International Conference on Agriculture (ICA)2022 di Hotel Luminor, Surabaya, Rabu (21/9) siang.
Konferensi agrikultur yang dilaksanakan secara pararel pada tiga ruangan itu dihadiri penyaji dan peserta dari sejumlah perguruan tinggi seperti Jabar, Jatim, Madura, Sumatra, Sulawesi, Bali, dan NTT. Sedang dari mancanegara hadir pembicara asal Jepang, Taiwan, Malaysia, Ukraina, dan Timor Leste.
Dalam kesempatan tersebut Mohamad Bagus Satria, mahasiswa magister Agribisnis UWK mendapat anugerah best paper untuk karyanya tentang sosial ekonomi agrikultura dengan judul Feasibility Analysis of Dried Sea Cucumbers (Case Study of Company in Surabaya).

Dr.Ir. Nugrahini Susantinah Wisnujati, M.Si, Ketua Program Studi Pascasarjana Magister Agribisbis Fakultas Pertanian UWK saat ditanya mengenai manfaat kegiatan tersebut, menyatakan bahwa kegiatan konferensi internasional yang dibawakan oleh presenter internasional seperti ini tentu akan meningkatkan pengetahuan peserta. “Juga bagi mahasiswa magister akan meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan mengikuti pertemuan internasional,” tambahnya. (rio)





