GRESIK (RadarJatim.id) – Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gresik, Mujid Riduan, membantah keras, bahwa beredarnya sejumlah spanduk yang memasangkan dirinya dengan Ketua DPC Gerindra, Asluchul Alif untuk maju dalam kontestasi Pilkada Gresik 2024, sebagai playing victim dirinya untuk merebut posisi bakal calon wakil bupati. Ia telah memerintahkan jajaran PAC PDIP yang di wilayahnya terpasang spanduk berisi duet Alif-Mujid dan bikin gaduh itu, untuk mencopot atau menurunkannya.
“Saya tegaskan, bahwa saya tidak tahu-menahu soal spanduk-spanduk yang terpasang itu. Karena tidak ada izin saya, saya perintahkan untuk langsung mencopot atau menurunkannya,” tegas Mujid Riduan, Senin (20/5/2024) petang.
Ia menilai, pemasangan sejumlah spanduk sehari sebelum (H-1) pelaksanaan Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) DPC PDIP Gresik, Minggu (19/5/2024) itu sebagai ulah oknum yang ingin mengacak-acak dan mengadu domba sesama kader partai berlambang kerbau moncong putih itu. Tujuannya jelas, tandas Mujid, ingin merusak dan menggagalkan pencalonan bupati/wakil bupati yang akan diusung PDIP.
Seperti diketahui, beberapa kader PDIP dipastikan maju dalam kontestasi Pilkada Gresik yang diagendakan berlangsung pada November 2024. Di antaranya yang paling kuat adalah mengusung kembali calon petahana (incumbent) Bupati Fandi Akhmad Yani. Dengan memasangkan Ketua Gerindra Asluchul Alif sebagai bakal calon bupati dan Ketua PDIP Mujid Riduan sebagai bakal calon wakil bupati — sebagaimana terpampang dalam spanduk—oknum pelakunya ingin menancapkan kesan dan opini ke publik, bahwa di antata kader PDIP telah terbelah atau tidak kompak.
“Spanduk itu ingin membenturkan saya dengan kader PDIP Gus Yani (Bupati Fandi Akhmad Yani, Red), sehingga terbentuk opini bahwa sesama kader akan saling jegal. Itu cara-cara adu domba,” tambahnya meyakinkan.
Ia kembali menegaskan, bahwa spanduk berisi pasangan Ketua Gerindra Asluchul Alif dan Mjid Riduan sebagai pasangan bakal calon bupati/wakil bupati itu bukan rekayasa dirinya atau PDIP Gresik. Baginya, hingga kini tidak pernah tebersit berpasangan dengan bakal calon bupati dari partai lain, karena PDIP juga memiliki bakal calon bupati sendiri.
“Lagi pula gambar yang dipasang loh jelek, burek. Kalau itu saya yang bikin atau perintahkan, tentu dengan gambar yang baguslah. Jadi sekali lagi, itu ulah oknum yang ingin mengadu domba kami sesama kader PDIP,” katanya. (sto)







