SURABAYA (radarjatim.id) – Ratusan massa yang mengatasnamakan dirinya Surabaya Adalah Kita, nggruduk Gedung Juang 45 di Jalan Mayjend Sungkono, Senin (28/9/2020). Mereka berniat menggagalkan deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jatim yang sedianya dihadiri deklarator KAMI yang juga mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.
Hal yang sama juga terjadi di Graha Jabalnur Kota Surabaya ketika panitia mencoba mengalihkan acara ke lokasi ini. Massa menolak acara yang dikemas dalam silaturrahim itu karena dinilai politis dan bisa memecah belah eleman bangsa.
Pantauan di lapangan menunjukkan, ratusan massa gabungan dari Ormas, Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA), dan Maluku 1 Rasa (M1R) itu mulai mendatangi lokasi sejak pukul 09.00 WIB.
“Kami bersama seluruh gerakan masyarakat, seluruh organisasi yang ada di Surabaya, menolak adanya deklarasi di Gedung Juang 45 ini,” teriak salah seorang orator.
Selain melakukan orasi, ratusan massa tersebut terlihat membawa bendera serta beberapa spanduk yang isinya, mereka menolak adanya deklarasi koalisi bentukan Gatot Nurmantyo tersebut.
“Aliansi Pemuda Surabaya Menolak Kehadiran KAMI Barisan Sakit Hati Pemecah Belah Bangsa. Arek Suroboyo menolak KAMI penyebar virus Covid dan nek wani nggawe partai, ojo cuma jadi provokator,” tulis spanduk itu.
Koordinator aksi, Chakti mengatakan, aksi Surabaya Adalah Kita tersebut merupakan sikap penolakan atas dibentuknya KAMI di Jatim. Menurut dia, koalisi tersebut berpotensi dapat memecah kerukunan masyarakat.
“Keberadaan KAMI Jatim pemecah belah bangsa. KAMI bukan gerakan moral melainkan gerakan makar gerombolan sakit hati,” kata Chakti, saat berada di lokasi.
Sementara itu, Kapolsek Sawahan AKP Wisnu Setiyawan Kuncoro, mengatakan, tidak ada acara KAMI Jatim di Gedung Juang 45, dikarenakan tak adanya izin terkait agenda deklarasi tersebut.
“Ini kan kegiatan yang mengumupulkan massa harusnya diperhitungkan bagaimana protokol kesehatannya. Acara ini juga tidak ada izin,” ujarnya.
Menanggapi aksi penolakan tersebut, Gatot Nurmantyo yang datang ke Surabaya, buka suara. Tak sekadar menyayang aksi itu, Gatot juga menyebut, aksi tersebut diikuti massa bayaran.
“Jadi, keberadaan KAMI ini menjadi berkah. Kalau perlu besok demonya yang banyak lagi. Artinya, ada rezeki bagi rekan-rekan kita yang memerlukan uang untuk ikut demo. Mungkin ayahnya baru saja di-PHK, dan memerlukan uang untuk keluarganya,” kata Gatot kepada wartawan di Masjid As-salam Puri Mas Surabaya.
Gatot juga mengimbau kepada massa yang hadir dalam acara KAMI untuk bersyukur karena keberadaan demo penolakan.
“Saya mengimbau kepada rekan-rekan KAMI, bahwa kita harus bersyukur. Karena yang demo di sana karena kehadiran KAMI akhirnya ada demo. Demo kan dibayar. Dalam ekonomi susah seperti ini, ada rekan-rekan yang kesulitan dan ada tawaran ya diterima,” tuturnya. (rj1/rj2Red)
`






