SURABAYA (RadarJatim.id) Gaya komunikasi politik yang dijalankan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dinilai jauh lebih soft dibanding kandidat lainnya. Langkah Prabowo-Gibran merangkul berbagai tokoh penting perkuat potensi kemenangan besar di Jawa Timur (Jatim).
Seperti langkah Prabowo-Gibran dalam mendekati Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Pasangan cawapres-cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu cenderung lebih merangkul tokoh-tokoh penting untuk mendongkrak elektabilitasnya di Jatim.
“Pasangan prabowo-Gibran dalam hal ini lebih soft play dalam merebut hati suara di Jatim, dengan cara mendekati tokoh-tokoh penting di Jatim seperti Khofifah,” kata Peneliti Lembaga Survei Jakarta (LSJ) Fetra Ardianto.
Selain itu, kedekatan Prabowo-Gibran dengan para ulama dan kiai di Jatim juga menjadi modal besar untuk meningkatkan elektoralnya di Jatim. Prabowo juga banyak merangkul para kiai dan ulama untuk memperkuat basis dukungan.
“Selain itu kita juga tau bahwa Prabowo juga kerap kali singgah ke beberapa pesantren di Jatim, dimana banyak mendapat dukungan dari para Ulama disana,” ucap Fetra.
Menurut Fetra, strategi merangkul yang dilakukan Prabowo-Gibran ini menjadi langkah yang tepat untuk menumbuhkan rasa simpati dari masyarakat. Sehingga, Prabowo-Gibran sangat mampu memenangkan pertarungan di wilayah Jatim.
“Jadi sederhana, bisa kita tarik bahwa sepertinya suara untuk pasangan ini cukup kuat di Jatim,” pungkasnya.
Kekuatan Prabowo-Gibran di Jatim terekam dalam survei Polling Institute terbaru yakni periode 15-17 November 2023. Prabowo-Gibran mendapat elektabilitas sebesar 46,4 persen dan berhasil mengalahkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Sedangkan Ganjar-Mahfud berada di urutan kedua dengan 34,6 persen dan Anies-Muhaimin mendapat elektabilitas sebesar 15,1 persen. Hasil tersebut menunjukan kekuatan Prabowo-Gibran yang sangat besar dan tinggi di Jatim. (RJ8/RED)







