SURABAYA (RadarJatim.id) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali membuktikan kepemimpinannya yang visioner dalam memperkuat sektor ketahanan pangan. Melalui serangkaian program strategis, Khofifah menyelaraskan langkah dengan Presiden RI Prabowo Subianto guna menjadikan Jawa Timur sebagai pusat pangan nasional.
Khofifah meyakini bahwa ketahanan pangan bukan sekadar target, tetapi fondasi kokoh untuk pertumbuhan ekonomi Jatim. Dengan menguatkan sektor pertanian dan perkebunan, Khofifah menunjukkan komitmen nyata untuk mewujudkan visi “Jawa Timur Gerbang Nusantara Baru”.
Pengamat Ekonomi Universitas Airlangga, Gigih Prihantono, menilai Khofifah semakin fokus pada sektor pangan di periode kedua kepemimpinannya. Menurutnya, strategi tersebut sejalan dengan arahan Prabowo yang menekankan pentingnya kedaulatan pangan nasional.
“Untuk periode kedua ini lebih banyak concern terhadap bagaimana ekonomi Jatim bisa bergerak tumbuh, menjadi pusat pangan dengan taglinenya, Jawa Timur Gerbang Nusantara Baru, dimana ketahanan pangan itu menjadi penting dan ini selaras dengan Prabowo,” kata Gigih.
Salah satu terobosan Khofifah yang paling mencolok adalah peluncuran Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus petani tebu. Program ini tidak hanya membuka akses pembiayaan bagi petani, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk mendukung swasembada gula di Jawa Timur.
Selain itu, Khofifah juga turut berpartisipasi aktif dalam gerakan tanam serentak nasional yang digagas Presiden Prabowo. Kegiatan tanam serentak di Jatim dipusatkan di Desa Purwosari, Kecamatan Babadan, Ponorogo, dengan metode tanam manual dan alat transplanter modern.
Khofifah menekankan pentingnya percepatan tanam untuk memanfaatkan musim hujan yang masih berlangsung. Program tersebut didukung dengan penyediaan bibit unggul, penyerapan gabah oleh Bulog seharga Rp6.500 per kilogram, serta penerapan metode penyemaian luar lahan.
Gigih menilai komitmen Khofifah dalam menjaga ketahanan pangan di Jatim memberikan dampak positif pada stabilitas harga. Ia menegaskan, kebijakan tersebut berhasil menjaga inflasi Jatim tetap rendah dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
“Artinya Ibu Gubernur berhasil menjaga harga-harga pangan itu tidak bergejolak,” tandasnya.
Keteguhan Khofifah dalam menggenjot sektor pangan tidak hanya menjaga stabilitas ekonomi, tetapi juga menjadi bukti kepemimpinannya yang konsisten dalam merangkul visi besar Prabowo. Dengan langkah-langkah konkret tersebut, Jawa Timur semakin kokoh sebagai gerbang ketahanan pangan Nusantara. (RJ1/RED)