SIDOARJO (RadarJatim.id) — Suasana hangat dan penuh makna telah mewarnai Momen Halal Bihalal Keluarga Besar SMP YPM 2 Sukodono Sidoarjo, pada (9/3/2025) pagi.
Seluruh siswa dan dewan guru berkumpul dalam kegiatan Halal Bihalal yang digelar sebagai bentuk silaturahmi pasca Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Kepala Sekolah, Hj. Lailatul Mufidah, M.Pd.I, dengan penuh khidmat.
Dalam sambutannya, Bu Mufidah_sapaan akrabnya, mengajak seluruh peserta untuk meneladani semangat Idul Fitri sebagai momentum pembersihan diri, mempererat ukhuwah, dan memperbaiki hubungan antarsesama.
Ia mengisahkan bagaimana Nabi Muhammad SAW pernah diminta malaikat Jibril untuk mengamini doa di hari raya. Salah satu doa tersebut adalah agar celakalah orang yang tidak mendapat ampunan meski telah melewati bulan suci Ramadhan.
“Menariknya, filosofi budaya Jawa turut mewarnai penyampaian dalam kegiatan ini. Seperti Kupat,” katanya.
Disampaikan pula bahwa Kupat bukan sekadar makanan khas Lebaran, namun mengandung makna mendalam. Kata “Kupat” berasal dari “ngaku lepat” (mengakui kesalahan), “Lepet” (tata cara meminta maaf dengan melipat kaki/sungkem=”sukunie dilipet”).
“Lodeh” melambangkan dileburnya dosa, dan “Lontong” menggambarkan keadaan jiwa yang telah bersih, kosong dari dosa setelah saling memaafkan.
Dalam sesi renungan, peserta diajak merenungi kisah sahabat yang bertanya kepada Nabi tentang siapa yang disebut sebagai muflis (orang yang bangkrut).
Nabi menjelaskan bahwa orang muflis bukanlah yang kehilangan harta, melainkan orang yang datang pada hari kiamat dengan banyak pahala, namun seluruh pahalanya habis karena harus diberikan kepada orang-orang yang dulu pernah ia sakiti, fitnah, atau zalimi.
Bahkan, karena pahalanya telah habis, dosa-dosa orang lain justru ditimpakan kepadanya.
Kegiatan ditutup dengan saling bersalaman antar guru dan siswa, diiringi irama salawat dan gema takbir yang menyentuh hati.
“Momentum Halal Bihalal ini menjadi pengingat bahwa memaafkan bukan hanya tradisi, tetapi bagian dari perjalanan spiritual yang menyelamatkan,” pungkasnya.(mad)







