SURABAYA (RadarJatim.id) – Hari penglihatan sedunia diperingati setiap hari Kamis pada minggu kedua Oktober. Untuk memperingati hari penglihatan sedunia, dr. Sawitri Boengas, Sp.M. selaku Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) menyampaikan bahaya sinar biru dari gadget.
Sawitri menjelaskan, blue light merupakan sinar biru yang dipancarkan dari layar perangkat digital seperti smartphone, tablet, laptop, atau PC. Sinar biru pada perangkat gadget berfungsi untuk menerangi layar selama digunakan.
Namun demikian, masyarakat kurang menyadari akan bahaya atau dampak negatif dari paparan sinar biru yang berlebihan. Tidak hanya berpengaruh pada kondisi mata, tetapi juga bisa berdampak pada kesehatan tubuh yang lain. “Jika berkaitan dengan penglihatan, dalam kehidupan ini ada sinar ultraviolet (UV) dan panjang gelombang yang berbeda-beda. Panjang gelombang itu ada yang memiliki efek radiasi dan ada yang tidak,” jelasnya.
Lebih lanjut Sawitri mengungkapkan bahwa setiap lapisan mata manusia sebenarnya sudah memiliki daya untuk menetralisir. Namun tergantung dari panjang gelombang, jenis sinar, dan intensitas atau lamanya paparan sinar yang dapat berpengaruh pada kondisi mata.
Dokter spesialis mata Rumah Sakit Katolik Vincentius A Paulo Surabaya ini juga menjelaskan, jika dalam ilmu kesehatan mata, paparan sinar biru tergolong sebagai high-energy visible light (HEV light).
“Umumnya paparan sinar biru dengan panjang gelombang antara 300 hingga 400 nm masih bisa menembus kornea serta diabsorpsi oleh iris dan pupil. Namun, jika panjang gelombang antara 415 hingga 455 nm memiliki resiko lebih berbahaya dan bisa menyebabkan gangguan pada penglihatan,” imbuhnya.
Selain gadget, sumber alami terbesar dari jenis ini adalah matahari. Berbeda dengan paparan sinar dari gadget, sinar biru matahari dapat meningkatkan suasana hati atau perasaan bahagia seseorang.
dr. Sawitri menuturkan, jika paparan sinar biru berlebih dapat menimbulkan resiko seseorang terkena degenerasi makula, glaukoma, dan penyakit retina degeneratif. “Semua paparan sinar biru yang berlebihan memiliki dampak tidak baik bagi kesehatan mata.
Seperti pada kornea yang dapat menyebabkan mata relatif kering, objek yang dilihat menjadi ganda (double), dan sukar melihat objek dari jarak dekat. Jika pada retina dapat menyebabkan kerusakan sel fotoreseptor, barrier pembuluh darah retina terganggu, dan adanya stress injury yaitu kerusakan oksidatif pada retina. Sedangkan pada lensa dapat menyebabkan katarak lebih cepat,” terangnya.
Bagi penguna gadget atau komputer dengan waktu yang lama, Sawitri menambahkan, bisa mengakibatkan terjadinya kelelahan mata atau disebut Computer Vision Syndrome (CVS). Paparan sinar biru yang berlebih di malam hari juga menyebabkan penurunan produksi hormon melatonin yang mengatur siklus tidur seseorang.
“Tanpa disadari paparan sinar biru itu menurunkan produksi hormon melatonin. Akhirnya mereka menjadi sulit untuk tidur. Sebaiknya kita tidak bermain gadget 2 jam sebelum tidur agar mata bisa beristirahat dan tidur menjadi berkualitas,” pungkasnya. (Cintia/Red)




