SURABAYA (RadarJatim.id) — Penghujung Tahun 2022 jelang pergantian tahun menuju 2023, Pemerintah Kota Surabaya membeberkan sejumlah kebijakan untuk mengurangi titik genangan di sejumlah wilayah.
D ibawah kepemimpinan Walikota Eri Cahyadi – Wakil Walikota Armuji,Pemkot telah menuntaskan pembangunan dua boozem, di antaranya di Kelurahan Karah Kecamatan Jambangan seluas 6.942 meter persegi dan Kelurahan Sumberejo Kecamatan Pakal seluas 13.285 meter persegi.
Wakil Walikota Surabaya Armuji mengungkapkan, penanganan banjir merupakan salah satu fokus permasalahan yang harus dituntaskan pasangan Eri Cahyadi – Armuji untuk mewujudkan infrastruktur dan utilitas kota yang terpadu dan efisien.
“Di tahun 2022 sebanyak 58 Saluran Crossing telah dibangun sehingga 21,4 kilometer panjang saluran telah terkoneksi di seluruh kota surabaya untuk mempercepat fungsi drainase dan mengurangi titik genangan,” kata Armuji.
Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga telah merevitalisasi dan membangun 18 rumah pompa , Tambah Daya 4 Rumah dan Pompa tengah membangun struktur 7 rumah pompa.
“Sesuai data yang kami himpun hingga bulan desember sebanyak 819.977 rit pengerukan telah diangkut oleh kawan-kawan DSDABM dan telah dilakukan kerja bakti di 187 titik lokasi,” tegas Cak Ji sapaan akrabnya.
Pihaknya mengungkapkan di tahun 2023 Pemerintah Kota Surabaya juga meningkatkan anggaran drainase menjadi Rp 867 miliar yang terbagi dalam subkegiatan operasi dan pemeliharaan drainase, rehabilitasi saluran drainase perkotaan dan pembangunan sistem drainase.
“Kita semua bekerja dan berharap agar kota Surabaya lebih baik lagi di tahun 2023, bersama-sama kita yakin bisa berhasil menangani banjir,” pungkas Armuji. (RJ1/RED)







