• Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Contact
Sabtu, 25 Oktober 2025
No Result
View All Result
e-paper
Radar Jatim
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
No Result
View All Result
Radar Jatim
No Result
View All Result
Home Sastra/Budaya

Karnaval Bahasa Ibu

by Radar Jatim
16 Maret 2023
in Sastra/Budaya
0
Karnaval Bahasa Ibu
204
VIEWS

Bahasa ibu adalah gudang penuh tumpukan pengetahuan dan kebijakan masa lampau. Ia diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi.

Bahasa ibu menjadi ucapan pertama yang didengar bayi dari orangtuanya. Lewat bahasa ibu seorang bocah mulai belajar mengenal “ini apa, itu apa?”, belajar menangkap makna dunia sekitar. Juga belajar tentang perintah dan larangan. Secara bertahap menyerap kebenaran, kepantasan, dan keindahan dengan bahasa lokal  sehari-hari yang mudah dicerna. Oleh karena itu bahasa ibu menjadi pondasi kognitif dan afektif di benak setiap anak.

Lalu datang modernisasi dan era kesejagadan (globalization) yang membuat keberadaan bahasa ibu tergerus. Dia juga  terpinggirkan karena dianggap tidak begitu berguna dalam kanca pergaulan global. Bahasa ibu disebut sebagai bahasa rooming yang tidak nyambung bila dipakai dalam perbincangan lintasbahasa daerah.

Padahal bahasa ibu adalah harta karun berisi mutiara kearifan lokal, pepatah, pitutur luhur, hakikat hidup, hingga tembang dolanan. Misalnya ajaran tentang “ma lima” (pantang atau emoh melakukan lima perbuatan: maling, main (judi), madat (candu), madon (main perempuan), dan  mabuk. (halaman 376).

Beruntung ada sekelompok orang yang prihatin dengan kenyataan ini. Lalu komunitas dari Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) ini tergerak untuk ikut nguri-uri bahasa ibu. Caranya dengan aktif mencipta puisi dwibahasa: bahasa ibu dan bahasa Indonesia. Lalu sebanyak  79 penyair dari berbagai penjuru negeri menghimpun karya hingga lahirlah antologi dengan judul “Bahasa Ibu, Bahasa Darahku”. Bunga rampai dengan tebal 448 halaman ini merupakan karya seri kedua.

Membaca lembar demi lembar buku ini, saya merasa tengah berwisata budaya. Semacam menyaksikan karnaval meriah bahasa daerah.  Berkesempatan menikmati karya sastra dalam aneka bahasa ibu yang unik. Tidak hanya berisi karya berbahasa mainstream Jawa, Sunda, Betawi, atawa Madura saja, tetapi juga memuat bahasa lokal beserta subdialeknya dari berbagai penjuru wilayah seperti bahasa Melayu Bengkalis Tanjung Pinang, bahasa Kaili ledo  Palu, Anambas Kepri, hingga bahasa Tanah Kei Maluku.

Lewat larik-larik puisi pembaca disuguhi untaian kata dan makna dalam balutan nuansa budaya daerah yang kaya warna. Berikut ini ditampilkan beberapa di antaranya.  Maaf dicuplik sebait-sebait saja, supaya tulisan ini tidak menjadi panjang. Sekadar untuk dicicipi.

Alangkualap bunting kami

Bebaju abang betabur memaniak kelap-kelip

Bekain songket alap abang pulau

Besingal ulu panjang nutup dayi nyampai ke lutut

Lum buliah tekinak pengantin

Lum buliah tekinak jemau banyak

…………………

(NUMBAK KEBAU – Maya Pransiska – hlm 205)

Syair tersebut berkisah tentang alangkah cantiknya pengantin perempuan Suku Serawai Bengkulu Selatan. Berbaju merah dengan manik kerlap-kerlip. Berkain songket, besingal panjang menutupi wajah hingga lutut. Belum boleh terlihat oleh pengantin pria. Belum boleh terlihat banyak orang.

Yang ini penggalan puisi bijak dalam bahasa Dawan Pulau Timor-NTT karya John Tubani:

………………

Tebes …

Fun hit monik kat paleona fa neu uaka

Fun neu lalan kan muifa heun neu le sin nao piut natuin

tabu in tu’in onam ntim monik in hanan amleut (hlm 181)

………………………..

Benar…

bahwa hidup tidak semestinya menunggu keberuntungan.

Sebab, rahmat yang dinanti tak bersemi pada mereka yang terus mendengkur seraya memeluk kehampaan mimpi akan hidup yang kacau.

Ada lagi bait-bait indah Fikar W. Eda berbahasa Gayo Aceh yang tertuang dalam pola mirip mantra:

…….

Puleh puleh mi penyaket e

Puleh puleh mi penyaket e

Jingerni ni semangat e

Sigep mi langkah e

Kuet mi toboh e

Tejem mi penerah e

Narumi pejangkon e

Tuju mi ala e

Uet uet mi rakyat e (hlm 127)

…..

(Sembuh-sembuhlah penyakitnya. Kuatkan semangatnya. Sigap langkahnya. Kuat tubuhnya, Terang jelas tatapnya. Jauh jangkaunya. Jelas arahnya. Bangun-bangun rakyatnya).

Menurut saya buku ini layak diapresiasi. Mengingat semakin hari bahasa daerah semakin terdegradasi. Ketika tahun 1928 diperkirakan masih ada 1.200 bahasa ibu yang meliputi dialek dan indialek digunakan oleh masyarakat di Nusantara. Tetapi kini tersisa 655 bahasa ibu (halaman vii). Kemdikbudristekdikti mencatat, 11 bahasa daerah telah punah. Provinsi Maluku paling banyak kehilangan bahasa daerah (8 bahasa), sisanya bahasa Maluku Utara, Papua barat, dan Papua.

Oh bahasa ibu, bahasa darahku. Sungguh benar pernyataan itu. (Adriono)

Tags: Antologi Puisibahasa ibutisi

Related Posts

Borong Juara Lomba Menulis Puisi Tingkat Nasional, Karya Santri Refah Islami Lahirkan Buku ‘Rindu Tak Bertepi’

Borong Juara Lomba Menulis Puisi Tingkat Nasional, Karya Santri Refah Islami Lahirkan Buku ‘Rindu Tak Bertepi’

by Radar Jatim
16 September 2025
0

GRESIK (RadarJatim.id) -- Santri Pondok...

Silaturahmi Idul Fitri Lewat Antologi Puisi

Silaturahmi Idul Fitri Lewat Antologi Puisi

by Radar Jatim
1 April 2025
0

SURABAYA (RadarJatim.id) - Ada banyak...

Kreatif dan Inovatif di Hari Ibu, Ratusan Siswa SMPN 10 Gresik Menulis Puisi Berjamaah

Kreatif dan Inovatif di Hari Ibu, Ratusan Siswa SMPN 10 Gresik Menulis Puisi Berjamaah

by Radar Jatim
22 Desember 2022
0

GRESIK (RadarJatim.id) -- Kreatif dan...

Load More
Next Post
YPM Mempercayakan Hidayatullah Emban Amanah Rektor Umaha Sidoarjo

YPM Mempercayakan Hidayatullah Emban Amanah Rektor Umaha Sidoarjo

Radar Jatim Video Update

Berita Populer

  • Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soft Launching KM Dharma Kencana V, Fasilitas Mewah Berkapasitas 1.400 Penumpang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Warga Doakan Keluarga Besar SMK Antartika 2 Sidoarjo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Semantik Puisi ‘Aku Ingin’ Karya Sapardi Djoko Damono

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sehari Pasca-Kunjungan Jokowi, KEK JIIPE Manyar Didemo Ratusan Massa Sekber Gresik, Protes Rendahnya Serapan Tenaga Kerja Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Radar Jatim adalah media online Jatim yang memberikan informasi peristiwa dan berita Jawa Timur dan Surabaya terkini dan terbaru.

Kategori

  • Artikel dan Opini
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekosistem Lingkungan
  • Esai/Kolom
  • Feature
  • Finance
  • HAM
  • Hukum dan Kriminal
  • Infrastruktur
  • Kamtibmas
  • Kemenkumham
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Lain-lain
  • Layanan Publik
  • Lifestyle
  • Literasi
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Ormas
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pertanian
  • pinggiran
  • Politik
  • Religi
  • Sastra/Budaya
  • Sosial
  • Tekno
  • TNI
  • TNI-Polri
  • video
  • Wisata

Kami Juga Hadir Disini

© 2020 radarjatim.id
Susunan Redaksi ∣ Pedoman Media Siber ∣ Karir

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Ekonomi Bisnis
  • Artikel dan Opini

© 2020radarjatim.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In