• Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Contact
Kamis, 4 Desember 2025
No Result
View All Result
e-paper
Radar Jatim
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
No Result
View All Result
Radar Jatim
No Result
View All Result
Home Artikel dan Opini

Kimono Lurik, Integrasi Kebudayaan Batik Indonesia dan Kimono Jepang dengan Pendidikan

by Radar Jatim
10 Juli 2024
in Artikel dan Opini, Pendidikan
0
Kimono Lurik, Integrasi Kebudayaan Batik Indonesia dan Kimono Jepang dengan Pendidikan

Kimono Lurik: Integrasi Kebudayaan Batik Indonesia dan Kimono Jepang dengan Pendidikan

262
VIEWS

.

Dalam perkembangan kebudayaan, Menurut Koentjaraningrat (1992) Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil karyanya.

Kebudayaan merupakan sekumpulan nilai, norma, adat istiadat, seni dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Perkembangan budaya pakaian batik khas Indonesia dan kimono khas Jepang telah melalui beberapa fase penting. Batik Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan populer pada akhir abad ke-18.

Batik Jepang, atau kimono, telah menjadi simbol kebudayaan Jepang sejak zaman Heian. Batik Indonesia memiliki beberapa jenis, seperti batik tulis, batik lurik dan batik cap, sedangkan kimono Jepang memiliki berbagai jenis, seperti kimono untuk wanita dan pria. Batik dan kimono memiliki makna budaya yang sangat dalam dan telah menjadi bagian dari identitas budaya masing-masing negara.

Batik dan kimono dipakai dalam berbagai acara dan upacara adat, seperti pernikahan, festival, dan acara keluarga. Batik Indonesia diakui sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO pada tahun 2009. Hari Batik Nasional diresmikan di Indonesia sejak tahun 2009 dan diperingati setiap tahun pada tanggal 2 Oktober. Batik dan kimono telah menjadi bagian dari kebudayaan masing-masing negara dan terus berkembang hingga saat ini.

Perkembangan Batik

Batik merupakan bagian dari budaya Indonesia. Batik berasal dari dua kata bahasa Jawa yakni “amba” yang berarti tulis dan “nitik” yang berarti titik. Dua kata tersebut bermakna menulis  dengan  lilin  yang  kemudian  dikenal  sebagai  teknik  batik  tulis.  Pada  mulanya,  batik hanya digunakan dalamlingkungan kerajaan. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhanakan batik menjadi meningkat.

Batik  merupakan  bagian  tak  terpisahkan  dari  warisan budaya  Indonesia  yang  kaya  dan beragam.   Batik   ditetapkan   oleh   United   Nations   Educational, Scientific   and   Cultural Organization (UNESCO) menjadi warisan budaya tak benda sejak tahun  2009.

Tujuan dari penetapan ini untuk melindungi warisan budaya sehingga tidak diklaim  oleh  negara  lain sekaligus menunjukkan pentingnya warisan budaya suatu negara (Widadi, 2019). Selanjutnya penetapan hari  Batik  Nasional  melalui  Keputusan  Presiden  pada  tanggal  2  Oktober  2009 menjadi tanda penghargaan dan apresiasi sekaligus menunjukkan bahwa batik adalah warisan budaya asli Indonesia.

Sebagai warisan budaya, batik bukan hanya sekadar teknik pewarnaan kain, tetapi juga suatu bentuk ekspresi kecintaan terhadap identitas dan kreativitas budaya. Kecintaan terhadap budaya batik tidak sekadar memahami estetika dan sejarah di balik setiap motif namun, juga mencakup pengembangan rasa identitas dan kreativitas.

Keindahan dan makna yang terdapat dalam setiap corak dan motif batik menggambarkan keragaman etnis, sejarah, dan nilai-nilai masyarakat. Setiap corak dan motif batik dapat dengan mudah dikenali karena budaya  membatik  merupakan  warisan  turun-temurun  dari  masing-masing  daerah  atau  dari keluarga  tertentu,  seperti  motif  batik  yang  digunakan  di  keluarga  Keraton  Yogyakarta  dan Surakarta (Trixie, 2020).

Perkembangan Kimono

Kimono, pakaian tradisional Jepang, telah mengalami perkembangan yang signifikan sepanjang sejarahnya. Awalnya, kimono dipakai oleh aristokrasi dan kelas samurai, dengan desain dan bahan yang rumit serta mencerminkan status sosial mereka. Dalam masa Meiji dan Taisho, kimono mengalami perubahan menuju gaya Barat dan desain yang lebih cerah dan berwarna. Dalam era pasca-perang, kimono mengalami modernisasi dengan mengintegrasikan bahan dan desain baru.

Saat ini, kimono menjadi simbol budaya Jepang dan warisan, dengan berbagai gaya dan desain yang menyesuaikan dengan berbagai acara dan preferensi. Kimono tetap menjadi bagian tradisional pakaian Jepang, dengan kemampuan beradaptasi dan beragam yang memungkinkannya tetap disukai dan ikonik dalam fashion Jepang.

Kolaborasi

Seiring perkembangan zaman, batik mengalami transformasi yang memukau menjadi kimono lurik. Keindahan motif dan warna batik yang khas dipadukan dengan desain kimono yang elegan, menciptakan harmoni yang mempesona. Perubahan ini tidak hanya mencerminkan inovasi dalam fashion, tetapi juga menggambarkan kekayaan budaya yang terus berkembang dan beradaptasi. Kimono lurik, hasil kolaborasi antara batik dan kimono, menawarkan kombinasi yang unik dan menarik.

Batik, tradisi seni Jawa yang kaya akan warna dan pola, diintegrasikan dengan kimono, pakaian tradisional Jepang yang kaya akan sejarah dan budaya. Hasilnya adalah desain yang rumit dan indah, dengan warna-warna yang cerah dan pola-pola yang kompleks. Kimono lurik menjadi simbol budaya yang menunjukkan kesadaran akan nilai-nilai tradisional dan kemampuan beradaptasi dengan budaya lain.

Dengan demikian, kimono lurik menjadi pakaian yang unik dan berharga, serta menjadi simbol kesadaran akan pentingnya budaya dan tradisi dalam menghadapi perubahan zaman. Dengan demikian, kimono lurik menjadi pakaian yang tidak hanya indah tapi juga berarti dan berharga.

Kolaborasi ini mencerminkan keberhasilan integrasi yang memperkaya keterampilan para pengrajin, mempromosikan pemahaman lintas budaya, serta menciptakan produk berkualitas tinggi yang menunjukkan sentuhan budaya khas dari kedua negara.

Dengan menggabungkan unsur-unsur budaya yang khas, kimono lurik menjadi simbol harmoni dan kerjasama antara Indonesia dan Jepang dalam dunia mode dan seni. Kata “lurik” berasal dari bahasa Jawa kuno dengan asal katanya adalah “lorek,” yang menggambarkan garis, lajur, atau belang. Selain itu, “lurik” juga merujuk pada pola atau desain. Akar kata “rik” dalam “lurik” memiliki arti garis atau parit, yang secara simbolis melambangkan pagar atau pelindung bagi mereka yang mengenakannya.

Kimono Lurik dan Pendidikan

Keterkaitan kimono lurik terhadap pendidikan Indonesia sangatlah signifikan. Kimono lurik dapat membantu meningkatkan apresiasi dan pemahaman lintas budaya antara Indonesia dan Jepang. Dalam pendidikan, kimono lurik dapat digunakan sebagai sarana untuk mempelajari sejarah, filosofi, dan nilai-nilai yang terkait dengan tenunan lurik Indonesia dan kimono Jepang.Manfaat kimono lurik dalam pendidikan Indonesia antara lain:

  • Pengembangan Keterampilan: Kimono lurik dapat membantu meningkatkan keterampilan siswa dalam bidang desain, teknologi, dan keterampilan tangan.
  • Pengenalan Budaya: Kimono lurik dapat membantu siswa memahami budaya Indonesia dan Jepang, serta meningkatkan apresiasi dan pemahaman lintas budaya.
  • Pengembangan Kreativitas: Kimono lurik dapat membantu siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasi dalam desain dan keterampilan tangan.
  • Pengembangan Kesadaran Budaya: Kimono lurik dapat membantu siswa meningkatkan kesadaran budaya dan menghormati warisan budaya masing-masing. (*)

*) Penulis: Ayu Mitha Apriliyah, Auliya Puteri Hapsari, Lutfia Fairuz Zahro, Mitha Annisa Rachma, Ida Bayu Khori’ana, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Gresik.

*) Arya Setya Nugroho, S.Pd, M.Pd Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Gresik.

CACATAN: Artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Tags: Batik IndonesiaBatik JepangKimono JepangKimono LurikUnmuh Gresik

Related Posts

No Content Available
Load More
Next Post
Lika-Liku Lelang Jabatan Mimbar Dunia Politik

Lika-Liku Lelang Jabatan Mimbar Dunia Politik

Radar Jatim Video Update

Berita Populer

  • Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soft Launching KM Dharma Kencana V, Fasilitas Mewah Berkapasitas 1.400 Penumpang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Warga Doakan Keluarga Besar SMK Antartika 2 Sidoarjo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Semantik Puisi ‘Aku Ingin’ Karya Sapardi Djoko Damono

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sehari Pasca-Kunjungan Jokowi, KEK JIIPE Manyar Didemo Ratusan Massa Sekber Gresik, Protes Rendahnya Serapan Tenaga Kerja Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Radar Jatim adalah media online Jatim yang memberikan informasi peristiwa dan berita Jawa Timur dan Surabaya terkini dan terbaru.

Kategori

  • Artikel dan Opini
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekosistem Lingkungan
  • Esai/Kolom
  • Feature
  • Finance
  • HAM
  • Hukum dan Kriminal
  • Infrastruktur
  • Kamtibmas
  • Kemenkumham
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Lain-lain
  • Layanan Publik
  • Lifestyle
  • Literasi
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Ormas
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pertanian
  • pinggiran
  • Politik
  • Religi
  • Sastra/Budaya
  • Sosial
  • Tekno
  • TNI
  • TNI-Polri
  • video
  • Wisata

Kami Juga Hadir Disini

© 2020 radarjatim.id
Susunan Redaksi ∣ Pedoman Media Siber ∣ Karir

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Ekonomi Bisnis
  • Artikel dan Opini

© 2020radarjatim.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In