PASURUAN (RadarJatim.) — Pelaksanaan KKN-P (Kuliah Kerja Nyata Pencerahan) oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), khususnya KKN Kelompok 13 di Desa Watuagung Kec Prigen Pasuruan, dibuktikan dengan melakukan sosialiasasi dan penyuluhan tentang pencegahan stunting kepada masyarakat, bertujuan untuk mengurangi angka stunting Anak Usia Dini atau Berat Badan tidak stabil.
Kegiatan KKN-P yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi Hukum Fakultas Bisnis Hukum dan Ilm Sosial diketuai oleh M. Adi Santoso, dengan anggotanya 16 anggotanya dari berbagai macam Prodi di Umsida. “Diharapkan bersama-sama melakukan program kerja devisi kesehatan, yaitu mendata Balita yang terkena dampak berat badan tidak stabil atau stunting dan melakukan penyuluhan pencegahan,” harap Adi Santoso.
Dosen Pembimbing Lapangan Arief Wisaksono Ir MM juga berharap kalau sosialisasi ini dapat memberikan pembelajaran atau pengajaran kepada masyarakat. “Adanya KKN ini diharapkan pula bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman, pengetahuan dalam membantu permasalahan di masyarakat di Desa Watuagung,” harap Arief Wisaksono, pada (23/2/2024) pagi.
Hasil observasi tim KKN Umsida di Desa Watuagung Prigen Pasuruan terdapat beberapa masyarakat masih belum sadar akan pentingnya pemenuhan gizi pada balita serta ibu hamil, hal ini menyebabkan adanya peningkatan jumlah stunting atau kurangnya berat badan pada anak tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa gizi yang seimbang dilihat dari asupan makanan yang cukup secara kualitas, dan mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Sehingga kesehatan tubuh terjaga, pertumbuhan yang sempurna, aktivitas dan fungsi kehidupan sehari-hari berjalan secara optimal. Selain kurangnya asupan gizi, stunting atau kurangnya berat badan pada anak juga bisa diakibatkan oleh kekurangan gizi saat bayi dalam kandungan.
Kebutuhan nutrisi anak harus dilakukan sejak anak dalam kandungan, ibu hamil harus menjaga pola makan dan menghindari kebiasaan merokok maupun mengonsumsi alkohol agar kesehatan bayi dalam kandungan tetap terjaga dengan baik, meskipun ada nya permasalahan stunting yang terjadi di Desa Watuagung, pihak desa sudah menanggulanginya dengan program-program yang ada di Oosyandu.
Namun ada permasalahan stunting di desa yang masih belum banyak orang tahu, masyarakat di desa watuagung masih belum sadar bahwa pencegahan stunting dapat dilakukan sejak dini. “Salah satu cara dalam mencegah peningkatan kasus stunting di Indonesia adalah praktik berikut pencegahan stunting pada balita pemberian makanan pada bayi yang benar, Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan bayi atau balita, Deteksi dini dan tata laksana nutrisi pada bayi atau balita yang mengalami risiko gagal tumbuh,” ungkap Arief.(mad)







