SURABAYA (RadarJatim.id) Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto direncanakam akan bersafari temui puluhan kiai Nahdlatul Ulama (NU) se-Pantura Jawa Timur (jJatim). Pertemuan ini dinilai sebagai langkah Prabowo dalam menjaga kekuatannya di Jatim menjelang pertarungan Pilpres 2024 mendatang.
Direktur Executive Partner Politik Indonesia AB Solissa mengatakan, pertemuan Prabowo dengan puluhan kiai langitan itu sebagai bentuk komitmennya menjaga momentum politik. Prabowo ingin menjaga kekuatannya di Pilpres 2024 yang sudah cukup tinggi.
“Langkah Prabowo Subianto menemui sejumlah Kiai di Jawa Timur ini adalah bagian dari upaya menjaga momentum politik saat ini, dimana, hampir semua lembaga survei memperlihatkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul di Jawa Timur,” kata Solissa saat dihubungi, Minggu (25/11/2023).
Menurut Solissa, Jatim merupakan wilayah battelground di Pilpres 2024 mendatang. Wilayah tersebut menjadi basis massa terbanyak kedua setelah Jawa Barat, sehingga sangat wajar jika banyak kandidat yang memperebutkan wilayah tersebut.
Pengalaman Prabowo sejak Pilpres 2014 membawanya semakin banyak melakukan safari politik ke Jatim untuk mengamankan pendukungnya. Prabowo belajar untuk memahami keistimewaan Jatim dengan merangkul ulama dan kiai sebanyak-banyaknya.
“Pengalaman inilah yang menurut saya membuat Prabowo belajar bahwa Jawa Timur punya keistimewaan tersendiri,” pungkasnya.
Diketahui, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres, Nusron Wahid mengatakan bahwa Prabowo akan bersilaturahmi dengan para kiai se-Pantura Jatim. Acara tersebut akan digelar di Pondok Pesantren Langitan, Tuban.
Nusron juga menyampaikan Prabowo akan disambut oleh 68 kiai Langitan yang berasal dari berbagai daerah seeprti Kediri, Lamongan, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten dan Kota Malang, Kota Batu, Bojonegoro, Tuban, dan yang lainnya.
“Pak Prabowo akan diterima oleh 68 kiai se-Pantura di Pondok Pesantren Langitan. Para kiai yang akan berkumpul berasal dari Kediri, Lamongan, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Kabupaten dan Kita Malang, Kota Batu, Bojonegoro, Tuban, dan lain-lain,” kata Nusron dalam keterangan persnya. (RJ8/RED)







