BLITAR (RadarJatim.id) –– Himpunan Mahasiswa Kehutanan (HMKT) Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya UB) Malang bekerja sama dengan Pemerintah Desa Serang, Blitar melaksanakan penanaman dan pembuatan arboretum (hutan buatan), Selasa (10/1/2023). Penghutanan berlokasi di Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ini dilaksanakan sekaligus memeringati Satu Juta Pohon.
Kegiatan ini dihadiri oleh murid-murid SDN 2 Serang, mahasiswa Kehutanan UB, pejabat Cabang Dinas Kehutanan Malang, dosen UB, dan kepala desa Serang serta perangkatnya ini, fokus pada upaya pelestarian tanaman endemik serta mendukung program FOLU Net Sink 2030.
Kegiatan bertajuk Environmental Conservation ini dilakukan pada tanah bengkok desa seluas sekitar 1 ha yang sebelumnya hanya digunakan untuk pertanian jagung. Pembentukan arboretum (hutan buatan) ini juga bisa sebagai sarana pengoleksian jenis pohon asli yang terancam punah di lokasi tersebut.
Kepala Desa Serang, Dwi Handoko, menyatakan optimistis, bahwa aktivitas pembentukan arboretum ini dapat berjalan sukses. Hal itu karena bibit yang digunakan sudah cukup dewasa. Selain itu, dalam kerja sama ini akan dilakukan perawatan berkala dan monitoring, serta evaluasi untuk meningkatkan peluang bibit untuk hidup.
Sementara Samuel Prawiro Damanik, Ketua Pelaksana, yakin bahwa kegiatan ini dapat terlaksana dengan sukses. Pasalnya, kegiatan ini merupakan jawaban atas permasalahan di bidang lingkungan dan kehutanan di Provinsi Jawa Timur, khususnya di Desa Serang, Kabupaten Blitar.
“Semoga kegiatan ini mampu mendorong minat generasi muda untuk terjun langsung dalam melestarikan lingkungan,” pungkasnya.
Ke depan, lanjutnya, hutan ini juga dapat dijadikan sebagai objek wisata edukatif. Adapun jenis yang ditanam yaitu, sterculia foetida (kepuh), senna siamea (johar/jati wesi), nauclea orientalis (gempol), terminalia catappa (ketapang), wrightia javanica (mentaos), dan juga ganophyllum falcatum (mangir).
Penerapan FOLU Net Sink 2030 menunjukkan, bahwa Indonesia berkomitmen dalam mendukung pencegahan perubahan iklim secara global, terutama pada target net zero emission pada tahun 2060.
Program tersebut merupakan upaya mitigasi sektor kehutanan dan lahan yang tertulis pada orasi ilimiah Menteri KLHK, Siti Nurbaya, pada poin restorasi dan rehabilitasi hutan (kegiatan penanaman) dan poin penerapan praktik-praktik pengelolaan hutan lestari, FOLU Net Sink 2030 atau upaya peningkatan serapan karbon. (sin/rj2)







