Oleh Ahmad Azharuddin
Keabadian, sebuah kata yang merayakan keberlanjutan dan kekekalan, menyiratkan perjalanan tanpa batas melintasi ruang dan waktu. Menjelajahi keabadian merupakan sebuah panggilan untuk melepaskan keterbatasan dan mengeksplorasi dimensi-dimensi tak terhingga yang terbentang di hadapan kita.
Dalam pencarian ini, kita menemukan, bahwa keabadian bukan hanya tentang panjang umur, tetapi juga tentang meninggalkan jejak abadi dalam ingatan orang-orang dan sejarah. Itu bukan sekadar pertahanan dari efemeralnya waktu, melainkan sebuah perjalanan yang memberikan makna kepada setiap detik yang dijalani.
Menjelajahi keabadian berarti berani melangkah di luar batas konvensional. Itu adalah keterlibatan dalam pencarian yang mungkin mengharuskan meninggalkan zona nyaman, mengeksplorasi wilayah yang tidak diketahui, dan merangkak melewati rintangan yang terhampar. Keabadian ditemukan dalam ketidakpastian, dan kita harus bersedia menerima tantangan sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup ini.
Pada intinya, keabadian terkandung dalam kontribusi positif terhadap dunia. Apakah itu melalui seni, pengetahuan, atau pelayanan kepada sesama. Setiap tindakan akan membentuk warisan yang melampaui batas waktu kita di dunia ini. Menjelajahi keabadian adalah tentang memberikan sesuatu yang tak ternilai kepada generasi mendatang.
Dalam mewujudkan keabadian juga ditemukan kesejatian diri. Dengan menyelami kedalaman pikiran dan jiwa, sesungguhnya merupakan langkah menggali potensi tersembunyi dan memahami tujuan hidup yang mungkin terlewatkan dalam kehidupan sehari-hari. Keabadian bukan hanya tentang meninggalkan warisan bagi dunia, tetapi juga tentang menemukan dan memahami warisan batiniah.
Keabadian dapat ditemukan dalam momen-momen kecil yang menciptakan kenangan abadi. Saat bersama orang-orang tercinta, melibatkan diri dalam tindakan kebaikan, atau mengejar keinginan yang tulus, kita menciptakan jejak-jejak yang akan membimbing dan menginspirasi orang lain untuk waktu yang lama.
Namun, keabadian juga mengajarkan untuk hidup dalam keseimbangan. Terlalu terpaku pada ketertinggalan atau keinginan abadi dapat membuat kehilangan makna momen-momen sekarang. Oleh karena itu, menjelajahi keabadian tidak hanya tentang menciptakan warisan, tetapi juga tentang hidup dengan penuh kesadaran dan kehadiran di setiap langkah perjalanan.
Dalam perjalanan ini, perlu disadari, bahwa keabadian bukanlah tujuan akhir, melainkan suatu bentuk perjalanan yang terus berkembang. Melampaui batas dan menjelajahi keabadian adalah tentang penemuan diri, pertumbuhan, dan kontribusi berkelanjutan terhadap dunia.
Sebagai penjelajah takdir, perlu pembuktian, bahwa dalam setiap perjalanan terdapat keindahan keabadian yang mengukir jejak tak terlupakan di dalam dan sekitar kehidupan sehari-hari. {*}
*) Penulis adalah jurnalis muda RadarJatim.id, tinggal di Gresik, Jawa Timur.







