SURABAYA (RadarJatim.id) Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dinilai telah memiliki modal elektoral yang sangat kuat sejak Pilpres 2019. Warisan daya elektoral tersebut membuat Prabowo menjadi kontestan terkuat di Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan kekuatan Prabowo berasal dari basis pendukungnya yang sudah ada sejak dua Pilpres sebelumnya. Selain itu, Prabowo juga mendapat restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jokowi menjadi faktor utama dan memang Prabowo sudah miliki modal elektoral yang kuat sejak 2019,” kata Dedi.
Dia menambahkan, basis pemilih Jokowi sejak 2014 kini banyak yang beralih kepada Prabowo. Menteri Pertahanan tersebut semakin menjadi kontestan unggulan di Pilpres tahun depan.
Lanjur Dedi, Prabowo semakin berpotensi besar memenangkan pertarungan. Dengan adanta modal yang sangat kuat, Prabowo sangat potensial menjadi presiden Indonesia selanjutnya.
“Jika posisi Prabowo bertahan seperti 2019 ditambah dengan Jokowi, maka memang semakin kuat,” pungkas Dedi.
Diketahui, elektabilitas Prabowo cukup tinggi dalam survei IPO periode 10-17 November 2023. Prabowo mendapat elektabilitas sebesar 37,5 persen.
Hasil tersebut mengalahkan Anies yang berada di posisi kedua dengan 32,7 persen. Sedangkan Ganjar berada di posisi ketiga dengan 28,3 persen.
Tak hanya itu, dalam survei Y-Publica terbaru yakni periode 15-22 November 2023 Prabowo bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres mendapat elektabilitas cukup tinggi dengan 50,2 persen.
Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi kedua dengan 23,4 persen. Sedangkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar berada di posisi ketiga dengan 17,9 persen. (RJ8/RED)







