GRESIK (RadarJatim.id) – Anggota DPRD Gresik dari PPP Lilik Hidayati kembali mengingatkan bahaya peredaran berbagai jenis narkoba yang kini banyak melanda anak-anak muda. Karena itu, anggota dewan asal Kawisanyar, Kebomas, Gresik ini tak henti-hentinya meminta masyarakat untuk terus waspada terhadap peredaran barang haram ini.
“Kita perlu terus waspada. Saat ini berdasarkan informasi yang kami terima dari pihak-pihak yang menangani masalah ini, ternyata saat ini barang-barang narkotika itu tidak hanya beredar dan dikonsumsi orang dewasa, anak-anak muda termasuk adik-adik pelajar sudah banyak yang kena. Sekali lagi, kita semua perlu hati-hati dan waspada,” ujar Ning Kaji Lilik, sapaan akrab Lilik Hidayati ditemui seusai bersama puluhan warga Kecamatan Kebomas dan Gresik dalam Sosialisasi Perundang-undangan di rumahnya di Jalan Sunan Giri, Kebomas, Gresik, Minggu (11/12/2022) sore.
Di hadapan konstituennya yang sebagian besar dari kalangan remaja/pemuda, Ning Kaji Lilik mengaku prihatin dengan perkembangan peredaran narkoba di masyarakat, yang tidak hanya di kawasan perkotaan, tapi sudah menyasar ke desa-desa. Celakanya lagi, katanya, anak-anak sudah banyak yang menjadi korban.
Sebagai langkah antisipasi dan pencegahan, ia berharap para kawula muda giat melakukan aktivitas positif, misalnya terkait dengan keilmuan, olah raga, kesenian, juga aktivitas kreatif lainnya, sehingga bisa menutup celah bagi masuknya barang-barang narkoba.
“Kalau kita aktif melakukan aktivitas yang positif, maka peluang godaan narkoba tentu bisa ditekan,” ujarnya seraya meminta semua elemen masyarakat dan aparat yang berwenang lebih mengedepankan tindakan pencegahan untuk menyelamatkan generasi muda.
Sementara Khoirul Huda, anggota DPRD Gresik yang juga Ketua PPP Gresik mengingatkan masyarakat untuk memanfaatkan layanan kesehatan gratis yang menjadi komitmen Pemkab Gresik. Layanan kesehatan yang ia maksudkan adalah pemanfaatan layanan kesehatan di Puskesmas, klinik-klinik kesehatan, atau rumah sakit secara gratis dan dengan cara hanya menunjukkan KTP Gresik.
“Sejak Oktober 2022 lalu program ini sudah diluncurkan Pak Bupati. Anggarannya juga sudah kami setujui lewat pengesahan APBD belum lama ini. Jadi semua biaya, Pemkab yang nanggung,” ujar Cak Huda, sapaan Khoirul Huda saat membersamai puluhan konstituennya di rumahnya.
Ia mengakui, saat ini masih perlu sosialisasi secara massif, baik kepada masyarakat maupun pengelola layanan kesehatan di Puskesmas, rumah sakit, termasuk klinik-klinik kesehatan yang bekerja sama dengan Pemkab dan BPJS. Pasalnya, di beberapa wilayah, masih banyak warga masyarakat yang belum mengetahui layanan kesehatan gratis ini.
“Memang masih perlu sosialisasi. Bisa jadi, karena masih cukup baru, masih ada yang belum tahu dan paham caranya, termasuk para petugas Puskesmas dan rumah sakit,” pungkasnya. (sto)







