KEDIRI (RadarJatim.id) – Polres Kediri Kota menegaskan masih tingginya persoalan kedisiplinan berlalu lintas di masyarakat setelah merilis hasil Operasi Zebra Semeru 2025. Dalam operasi yang berlangsung 17–30 November 2025 itu, tercatat 43.399 pelanggaran, jumlah yang dinilai mencerminkan masih lemahnya kesadaran keselamatan di jalan.
Kasat Lantas Polres Kediri Kota, AKP Tutud Yudho Prastyawan, mengatakan mayoritas pelanggaran yang ditemukan adalah pelanggaran mendasar yang seharusnya sudah menjadi budaya keselamatan. Tidak memakai helm menjadi pelanggaran terbanyak dengan 1.384 kasus, disusul pengendara di bawah umur sebanyak 9.470 kasus, yang menunjukkan masih rendahnya kontrol orang tua dan pengawasan lingkungan.
“Angka pelanggaran ini menunjukkan bahwa persoalan kedisiplinan lalu lintas masih harus kita atasi bersama. Keselamatan tidak bisa hanya bergantung pada polisi, tetapi pada kesadaran setiap pengguna jalan,” ucap AKP Tutud, Selasa (2/12/2025).
Dari total penindakan, polisi mencatat 19 tilang manual, 943 tilang elektronik (ETLE), dan 42.437 teguran presisi. AKP Tutud menekankan, bahwa besarnya jumlah teguran tersebut menunjukkan, bahwa polisi lebih mengedepankan pembinaan dibanding penindakan.
Selain pelanggaran administrasi dan keselamatan, Operasi Zebra juga mengungkap maraknya balap liar yang melibatkan remaja. Petugas tidak hanya membubarkan aksi tersebut, tetapi juga memberikan edukasi langsung dan memanggil orang tua pelaku.
“Fenomena balap liar ini merupakan isu sosial yang harus kita tangani bersama. Selain membahayakan pengendara lain, aktivitas ini melibatkan banyak remaja yang seharusnya mendapat perhatian lebih dari keluarga dan lingkungan,” tambahnya.
Selama masa operasi, polisi juga mencatat 34 kecelakaan lalu lintas tanpa korban meninggal dunia. Dua korban mengalami luka berat dan 47 luka ringan, dengan kerugian material sebesar Rp 44.650.000. AKP Tutud menegaskan bahwa upaya peningkatan keselamatan tidak berhenti pada selesainya operasi.
“Kami akan terus memperkuat edukasi, sosialisasi, dan penegakan hukum. Harapan kami, tertib berlalu lintas menjadi budaya, bukan hanya karena ada operasi,” ungkapnya.
Ia menutup dengan apresiasi terhadap dukungan masyarakat selama pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025. (rul)






