SIDOARJO (RadarJatim.id) — Bupati Sidoarjo Subandi yang telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor : 000.1.10/9544/438.6.5/2025 Tentang Pembatasan Jam Malam Bagi Aktivitas Peserta Didik tertanggal 19 Agustus 2025, disambut baik oleh para kepala sekolah yang ada di wilayah Sidoarjo.
Inilah ragam tanggapan yang telah diungkapkan oleh para kepala SMP, SMA , SMK dan MA, baik sekolah negeri maupun swasta Sidoarjo, termasuk juga komite sekolah/orang tua siswa.
Ketua MKKS SMA Negeri Sidoarjo, Dr. Eko Redjo Sunariyanto, S.Pd M.Pd, kami percaya Pemetintah Kabupaten Sidoarjo sudah melakukan kajian mendalam. Pasti sudah dengan pertimbangan-pertimbangan yang lengkap.
“Selain itu, Insya Allah juga sesuai dengan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digelorakan Mendikdasmen. Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat dan Tidur Cepat,” tegas Kepala SMA Negeri 1 Sidoarjo.
Sekretaris MKKS SMA Negeri Sidoarjo, Dr. Karyanto, M.Pd, menurut saya pilihan Diksi bukan pembatasan jam malam, tetapi pengaturan jam malam bagi peserta didik. Pengaturan jam malam bagi peserta didik sangat perlu untuk memastikan terwujudnya keteraturan sosial.
“Termasuk juga untuk melatih diri mengelola (self managemen) waktu yang efisien dan efektif. Untuk mewujudkan social circle yang sehat pada aspek mentalitas dan jasmani. Untuk menyelaraskan dengan program menteri pendidikan dasar dan menengah untuk mewujudkan 7 kebiasaan siswa sehat Indonesia,” jelas Kepala SMA Negeri 4 Sidoarjo.
Ketua MKKS SMK Negeri se Jawa Timur, Dra. Agustina, M.Pd juga menuturkan peserta didik memang perlu dibatasi pada jam malam. Saya rasa memang seharusnya peserta didik itu memang maksimal pukul 21.00/ 9 malam sudah harus istirahat, agar esok hari bisa bangun pagi, bisa sholat subuh bagi yang muslim dan tidak terlambat datang ke sekolah.
“SE Bupati Sidoarjo ini harus di dukung dan di perhatikan oleh orang tua wali murid. Karena kesuksesan anak itu harus dijaga dari rumah, “ tegas Kepala SMK Negeri 1 Buduran.
Sekretaris MKKS SMK Swasta Jawa Timur, Indra Wahyu Suliswanto, S.Pd M.Pd, Sebagai lembaga pendidikan, kami mendukung kebijakan pembatasan jam malam bagi pelajar, karena kebijakan ini memiliki tujuan untuk memastikan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan murid, baik dalam aspek fisik maupun mental.
“Selain itu, pembatasan jam malam juga berperan dalam meminimalkan risiko negatif yang mungkin terjadi ketika pelajar berada di luar rumah pada malam hari, seperti pengaruh lingkungan yang tidak sehat atau terjadinya perkelahian antar kelompok remaja,” terang Kepala SMK Krian 2 Sidoarjo.
Ketua MKKS SMP Negeri Sidoarjo, Drs Achmad Lutfi, MM juga sangat mendukung sekali, karena tanggung jawab mendidik anak itu orang tua, sekolah dan masyarakat. Dengan penerapan jam malam, anak-anak biar lebih banyak mendapatkan pengawasan dari orang tua. “Jika program ini bisa berjalan dengan baik, tentunya dampaknya juga akan baik untuk generasi kita,” ungkap Kepala SMP Negeri 3 Sidoarjo.
Kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidoarjo, Drs. Abdul Jalil, M.Pd.I, Saya sangat meng apresiasi kepada pemerintah daerah yang membuat aturan untuk pembatasan jam malam bagi anak didik maksimal jam 21.00 berada di luar rumah. “Biar anak-anak didik bisa fokus belajar di rumah, dan orang tua juga pengendali utama bagi putra-putrinya untuk pendampingan di rumah,” tegas Abah Jalil_sapaan akrabnya.
Kepala SMP Negeri 4 Sidoarjo, Lilik Sulistyowati, S.Pd M.Pd, Sebagai Insan pendidikan tentunya sangat mendukung kebijakan Pemda Sidoarjo yang termuat dalam SE Bupati Sidoarjo. Aturan ini bertujuan agar peserta didik tumbuh menjadi pribadi yang sehat, disiplin, bertanggung jawab, serta siap menghadapi masa depan gemilang.
Kepala SMPIT Insan Kamil Sidoarjo, Fatur Rohman, Saya Apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang sangat konsen pada pengawalan karakter pelajar, dengan diberlakukan aturan ini maka para pelajar di Sidoarjo pelan-pelan akan manjadi baik dari sisi karakter. Sehingga terkuranginya huru-hara, tawuran antar pelajar, geng motor dan lain-lain.
Kepala SMP Negeri 2 Prambon, Ruse Rahmawati Wulanari, S.Pd M.Pd, dengan diberlakukannya pembatasan jam malam bagi peserta didik: Kebijakan ini menjadi langkah positif dalam menjaga keamanan dan ketertiban, sekaligus mendorong peserta didik untuk lebih fokus pada kegiatan belajar.
“Peran keluarga dalam memberikan pengawasan dan pengendalian terhadap anak semakin optimal, sehingga terjalin komunikasi yang baik dan tercipta suasana positif antara orang tua dan anak,” ungkapnya.
Kepala SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo, Ratih Wulansari, S.Si M M.Pd bahwa pembatasan jam malam bagi murid SMK bisa menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan keselamatan dan kedisiplinan mereka. Dengan adanya pembatasan jam malam, murid diharapkan bisa lebih fokus pada belajar, beristirahat dengan cukup, dan menghindari potensi risiko yang mungkin terjadi di malam hari.
Kepala SMA Negeri 2 Sidoarjo, Dr. Ristiwi Peni, M.Pd, sangat bagus dan tepat, alasan ilmiahnya waktu tidur standar 7 sampai 9 jam, berdasarkan penelitian tidur kurang dari waktu tersebut dapat menganggu fungsi kognitif dan masalah kesehatan (gangguan fungsi memori karena Beta amiloid bagi penderita Alzheimer).
Kepala SMK Krian 1 Sidoarjo, Dhini Mekarsari, S.Pd M M.Pd, sangat baik karena untuk pelajar yang memang setiap pagi harus bersekolah, dan harus bangun pagi dengan pembatasan jam malam ini membuat murid tidak tidur larut malam. Sehingga meningkatkan konsentrasi belajar dan menghindari pergaulan yang negative, seperti balap liar yang biasanya dilakukan malam hingga dini hari.
Kepala SMA YPM 2 Panjunan, Muhammad Hajir, M.Pd, sebagai seorang pendidik saya sangat senang dan mendukung. Selama ini sering muncul di pemberitaan anak-anak usia sekolah terlibat konvoi, tawuran, dan aktivitas negatif lainnya di malam hingga dini hari yang akhirnya membuat mereka berurusan dengan aparat keamanan.
Kepala SMP Negeri 1 Sidoarjo, Matnuri, S.Pd M.Pd, kami sangat mendukung sekali karena dengan adanya SE tersebut diharapkan kenakalan anak remaja bisa terkurangi. Hal ini juga meringankan beban orang tua siswa, agar anak-anaknya bisa terkendali dalam meminimalis pergaulan bebas , penggunaan obat terlarang serta yang paling penting anak anak usus sekolah bisa fokus dalam belajar dan ibadahnya.
Kepala SMA Al Muslim Sidoarjo, Dr. Mahmudah, S.Ag M.Pd, Kebijakan pembatasan jam malam bagi pelajar di wilayah Sidoarjo merupakan bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap program Kementerian Pendidikan terkait 7 KAIH (kebiasaan Anak Indonesia Hebat), di situ ada kebiasaan tidur lebih awal dan bangun lebih pagi, agar dapat mempersiapkan diri untuk belajar lebih fresh sehingga lebih fokus untuk belajar.
Kepala SMP PGRI 9 Sidoarjo, Supi’in, M.Pd, Kebijakan ini sejalan dengan upaya membentuk generasi yang berkarakter. Mungkin Kebijakan ini memang menuai pro dan kontra, tapi tujuannya bukan untuk mengekang kebebasan, melainkan sebagai bentuk perlindungan dan pembinaan yang lebih terarah.
Kepala SMP Negeri 1 Sedati, Ratna Diyah Mustikawati, S.Pd M.Pd, Saya setuju, karena akan mengembalikan budaya tidur cepat, sehingga mereka bisa bangun pagi dan tidak terlambat ke sekolah. Selain itu juga membatasi pergaulan anak-anak usia sekolah dengan komunitas orang dewasa yang mungkin akan mengganggu perkembangan perilaku dan psikisnya.
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Muhammad Zainul Arifin, S.Kom MM, saya sangat setuju dan mendukung penuh kebijakan Bupati Sidoarjo mengenai Pembatasan Jam Malam bagi Peserta Didik. Kebijakan ini sejalan dengan upaya sekolah dan orang tua dalam memberikan perlindungan serta pengawasan terbaik kepada anak-anak kita.
Kepala SMA Negeri 1 Taman Dewi Nurmalasari, M.Pd, dari sisi positifnya dapat mengurangi risiko keterlibatan siswa dalam pergaulan bebas, tawuran, konsumsi alkohol, atau narkoba, karena semua itu berdampak buruk bagi siswa.
Kepala SMA Negeri 1 Tarik, Wiwik Tri Ernawati, S.Sos, sebagai kepala sekolah, saya memandang kebijakan pembatasan jam malam bagi peserta didik di Sidoarjo merupakan langkah preventif dan protektif yang patut diapresiasi. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan melindungi generasi muda dari potensi bentuk-bentuk penyimpangan perilaku, kenakalan remaja, maupun ancaman kriminalitas yang sering terjadi pada malam hari.
Kepala SMP PGRI 1 Buduran, Indrajayanti Ratnaningsih, S.Si M.Pd Gr, dengan pembatasan jam malam, tingkat kriminalitas dan hal-hal yang tidak diinginkan bisa ditekan. Ini bukti kepedulian pemerintah/pengelola untuk keselamatan peserta didik. Peran orang tua juga menjadi sangat penting agar program ini dapat berjalan dengan baik.
Kepala SMK ITABA Gedangan Joko Siswanto, M.Pd.I, meskipun demikian kebijakan ini belum menjadi solusi yang substantif dalam menyelesaikan personal persoalan yang dihadapi dunia pendidikan terkhusus upaya mengurangi kenakalan remaja. Pemerintah kabupaten Sidoarjo diharapkan memberikan ruang dan dukungan lebih bagi peserta didik untuk mengekspresikan diri melalui berbagai event dan kegiatan yang positif bagi pelajar.
Kepala SMA Negeri 1 Wonoayu, Dr. Ririn Faridah, M.Pd pembatasan jam malam harus ada sinergi bersama, masyarakat, orang tua dan juga pihak sekolah. Jika tidak dilakukan sinergi hasilnya kurang efektif. Maka orang tua juga harus benar-benar mengontrol kegiatan anak-anaknya.
Kepala SMP Negeri 1 Sukodono, Ikromilah Yeti Astuti, S.Psi M.Pd – setiap regulasi baru pasti ada pro dan kontra. Ada yang mendukung sebagai upaya menjaga keamanan dan mencegah kenakalan remaja, namun ada juga yang mengkhawatirkan dampaknya terhadap aktivitas masyarakat dan merasa terganggu. Pemberlakuan jam malam, dapat mencegah kenakalan remaja.
Kepala SMA Negeri 1 Krian, Kasminah, S.Pd, Semoga dengan adanya aturan ini, siswa di Sidoarjo dapat tumbuh menjadi generasi yang berkarakter, produktif, dan memiliki masa depan yang cerah. Mari kita dukung bersama program ini dan membantu anak-anak kita menjadi generasi yang lebih baik.
Kepala SMK Senopati Sedati, Fathoni, M.Pd Pada dasarnya setuju, untuk membatasi kumpulnya anak-anak yang tidak ada gunanya, di edaran ada ketentuan-ketentuan yang sudah diperjelas.
Kepala SMA Negeri 1 Krembung, Dra. Fety Susilawatie, M.Pd Insya Allah akan banyak dampak positif dari penerapan kebijakan tersebut, bagi pertumbuhan mental dan prestasi peserta didik. Memang di awal diperlukan satu paksaan/pembiasaan dalam bentuk regulasi, untuk kemudian menjadi satu kebiasaan/habit dan selanjutnya akan menjadi satu kebutuhan/tanggung jawab yang melekat pada diri pelajar sebagai generasi penerus bangsa ini.
Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo, Retno Purwolystiorini, S.Pd M M.Pd Salah satu manfaatnya menjaga Keamanan. Jam malam dapat membantu mengurangi risiko siswa terlibat dalam perilaku negatif di luar jam sekolah, seperti tawuran atau terlibat dalam kegiatan yang merugikan. Dengan menetapkan jam malam, orang tua atau pihak sekolah dapat lebih mudah mengawasi keberadaan siswa.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Taman, Edwin Yogi Layraananta, MIKom, Hal positif ini juga perlu menjadi kajian Pemkab Sidoarjo, bahwa ada juga pelajar kita, yang kadang memang sampai larut malam aktifitasnya di sekolah, namun pelajar kita ini melakukan aktifitas positif.
Kepala SMP Pembangunan Jaya 2, Dewi Masythoh, M.Pd, Agar anak-anak mempunyai waktu bersosialisasi dengan anggota keluarga. Tapi dengan catatan orang tua mempunyai waktu juga untuk anak-anak di rumah. Bisa mengawasi kegiatan anak di rumah. Jangan sampai di rumah tapi aktivitas bersosial medianya semakin tinggi dan tidak terkontrol. Hal ini juga bisa lebih berbahaya.
Kepala SMANOR dan Plt SMA Negeri 3 Sidoarjo, Muhammad Sahrul, M.Pd, sebenarnya untuk pembatasan jam malam di Sidoarjo belum bisa dimaksimalkan seperti di Surabaya, sebab mobilitas di Surabaya lebih komplek dan rawan dalam hal kejahatan.
Kepala SMP Negeri 2 Jabon, Achmad Haris, S.Pd M.Pd.I, Alhamdulillah, terimakasih atas keluarnya surat edaran pembatasan kegiatan anak-anak di malam hari. Karena sangat membantu orang tua dalam mengarahkan anaknya, dan meningkatkan belajar anak-anak serta menurunkan tingkat kenakalan anak-anak.
Kepala SMA Insan Cendekia Mandiri Sidoarjo, Muchamad Imam Sudibyo, S.Pd Gr, Walaupun di sebagian pendapat, kebijakan ini adalah sebuah bentuk pengekangan kebebasan. Namun, saya memandang hal ini adalah sebuah bentuk perlindungan dan kasih sayang kolektif kita sebagai orang tua, dan stakeholder terhadap generasi penerus bangsa.
Kepala SMK Antartika 1 Sidoarjo, Akhmad Nasirudin, Kami berharap orang tua dan seluruh masyarakat dapat mendukung penuh inisiatif ini agar kita dapat bersama-sama menciptakan generasi Sidoarjo yang lebih berprestasi dan berkarakter.
Kepala SMP Negeri 2 Porong, Drs. Marsiman, MM, SE Bupati ini menjadi bentuk nyata upàyà pemerintah untuk menjadikan siswa bisa mengelola waktu dengan baik. Upaya nyata membentengi siswa dari pengaruh negatif dunia malam.
Wali Murid SMP Negeri 2 Prambon Mercury, Kami orang tua tentunya menyambut baik, terlebih untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, serta menjaga kualitas tidur agar sehat dan optimal saat bangun pagi dan melaksanakan KBM (kegiatan belajar mengajar di sekolah).*
*)Disusun oleh Ahmad Suprayogi wartawan radarjatim.id
