Oleh ZULISTYA AYU CANDRA, SPd
Kemampuan dalam aspek bahasa meliputi memahami dan mengungkapkan bahasa, serta mengenal keaksaraan. Adapun beberapa kemampuan bahasa yang harus dimiliki anak, di antaranya mengenal huruf, menulis huruf, menceritakan kembali isi cerita yang didengar, menyimak dan membaca kata sederhana melalui simbol yang melambangkannya.
Mengenal simbol dan kata melalui kegiatan menghubungkan kata dengan gambar yang melambangkannya merupakan aspek bahasa untuk anak usia dini. Orang tua dan pendidik adalah orang terdekat anak untuk membantu mengembangkan kemampuan tersebut.
Pada dasarnya anak belajar mulai dari mengenal huruf, suku kata, menggabungkan suku kata menjadi kata sederhana. Dalam membaca, anak juga bertahap, sehingga dalam mengenalkan kata, pendidik harus memperhatikan tahapan dan aspek anak yang dicapai sesuai usia. Anak usia dini identik dengan belajar sambil bermain. Melalui permainan anak bisa belajar tentang aspek bahasa.
Menurut Haryanti Dwi dkk (2020:26) tahapan membaca permulaan bagi anak usia dini harus mengacu kepada prinsip-prinsip membaca permulaan. Terdapat empat prinsip pembelajaran membaca permulaan pada anak usia dini. Di antaranya adalah bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran haruslah dapat menarik perhatian anak untuk menggunakannya.
Sebagai seorang guru, ia harus pandai dalam memberikan metode dan media yang tepat untuk anak usia dini. Media yang digunakan harus menarik perhatian anak supaya lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran.
Papinka adalah salah media yang dapat digunakan untuk mengenalkan gambar dan kata pada anak usia dini. Dalam pengenalan, bisa dilakukan dengan permainan tebak gambar dan kata bersama teman maupun guru.
Guru bisa membuat kartu gambar dan kata sesuai tema yang dipelajari. Papan yang digunakan mudah dicari dan dibuat, karena terbuat dari kardus bekas. Guru juga bisa menyiapkan gambar dan kata yang ditempel pada stik es krim.

Berikut adalah penggunaan media Papinka untuk meningkatkan memampuan bahasa pada anak usia dini.
Alat dan Bahan yang Digunakan:
- Kardus bekas.
- Gunting.
- Lem.
- Double tip.
- Kertas manila.
- Kertas origami.
- Gambar.
- Perekat kain (velcro).
Cara Membuat Papan Pintar:
- Gunting kardus ukuran 60 x 30 cm sebagai papan.
- Gunting kertas kado sebagai bingkai.
- Bungkus kardus menggunakan kertas manila.
- Tempel menggunakan double tip pada kertas origami untuk tempat menghubungkan kata dan gambar berukuran 2 x 5 cm.
- Gunting stik es krim menjadi dua.
- Tempel kata dan gambar pada stik es krim.
Cara Penggunaannya:
- Menunjukkan media papan pintar, kartu kata, dan kartu gambar.
- Bertanya kepada anak tentang gambar.
- Mengajak anak untuk membaca kata.
- Melakukan permainan tebak gambar dengan kata.
- Anak-anak memasangkan gambar dengan kata pada papan.
Tujuan dari penggunaan Papinka adalah untuk meningkatkan kemampuan anak dalam membaca kata dan menghubungkan kata dengan gambar yang melambangkannya.
*) Zulistya Ayu Candra, SPd, Guru TK Dharma Wanita Pakis, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.







