GRESIK (RadarJatim.id) — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Gresik, Jawa Timur menggelar sarasehan peringatan Hari AIDS Sedunia tahun 2024. Kegiatan bertajuk “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa” tersebut dihadiri Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.
Pada kesempatan tersebut, Wabup Aminatun Habibah menyampaikan, salah satu persoalan bangsa yang belum bisa teratasi dan belum bisa terurai dengan baik sampai saat ini, adalah penyebaran virus HIV/AIDS.
“HIV/AIDS menjadi permasalahan tidak hanya sebatas sisi kesehatan saja, tetapi juga menjadi perhatian sosial, politik, agama, hingga ekonomi,” ujar Bu Min, sapaan akrab Wabup Aminatun Habibah di Aula Dhurung Bawean Kantor Pemkab Gresik, Kamis (12/12/2024).
Dikatakan, selaras dengan tema Hari AIDS sedunia 2024, “Hak Setara untuk Semua dan Bersama Kita Bisa”, diharapkan orang dengan HIV (ODHIV), orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan anak dengan HIV/IADS (ADHA) bisa mendapat hak-haknya dan menjalani hidup secara mandiri.
“Saat ini yang menjadi tantangan terbesar adalah stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA),” ujarnya.
Wabup menambahkan, tema ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang inklusif dalam pemenuhan hak-hak setiap individu. Termasuk di dalamnya, lanjut Bu Min, akses terhadap layanan kesehatan yang setara tanpa stigma dan diskriminasi.
Menurutnya, dengan mengeliminasi stigma dan diskriminasi menjadi upaya penting dalam keberhasilan penanggulangan HIV AIDS menuju three zero pada tahun 2030. Upaya ini sangat membutuhkan dukungan lintas program maupun lintas sektor.
“Saya berharap kepada jajaran kesehatan, duta peduli HIV/AIDS, OPD, lembaga dan mitra terkait dapat mengambil peran aktif dalam memberikan edukasi dan sosialisasi. Serta melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung penanggulangan HIV/AIDS di Kabupaten Gresik,” tandas Bu Min.
Melalui momentum Hari AIDS Sedunia tahun 2024, Wabup Gresik juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu, juga memperkuat kolaborasi dalam menanggulangi penyebaran penyakit HIV/AIDS.
“Mudah-mudahan melalui sarasehan ini, kita dapat memperkuat komitmen bersama dalam pencegahan HIV/AIDS di Kabupaten Gresik,” katanya seraya menambahkan, total kasus baru sejak 2019 hingga Oktober 2024 sejumlah 667 kasus.
Sementara Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Gresik, Adi Yumanto, memaparkan, pada awal tahun 2024 kegiatan KPA lebih pada pencegahan. Selain itu, KPA juga memberikan pelatihan kepada duta peduli dan kegiatan rutin lainnya. Di antaranya, penyuluhan kesehatan, sosialisasi ke sekolah dan luar sekolah hingga sarasehan.
“Menyambut Hari AIDS Sedunia, upaya pencegahan HIV/AIDS tidak harus dilakukan KPA maupun duta peduli saja. Namun, perlunya langkah strategis berbasis kolaborasi dengan pendekatan pentahelix,” singkatnya.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah juga menyerahkan bantuan secara simbolis dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Gresik yang diberikan kepada ODHA dan ADHA
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya Kepala Bagian (Kabag) Kesra, Yusuf Anshori; Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Puspitasari Wardani, serta organisasi perempuan Gresik. (sto)







