JAKARTA (RadarJatim.id) –– PT Pegadaian menggandeng Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI) untuk membangun sinergi bisnis ekosistem emas di Indonesia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) oleh Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan dan Ketua APPI sekaligus Direktur Utama PT Untung Bersama Sejahtera Eddy Susanto Yahya, dan disaksikan oleh Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah beserta para anggota APPI di Surabaya, Rabu (22/2/2023) lalu.
Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (25/3/2023 di Jakarta, mengatakan, kerja sama ini dilakukan untuk mendukung perkembangan bisnis Pegadaian yang semakin dinamis dan kompetitif. Oleh karena itu, sinergi menjadi salah satu strategi untuk mampu bertahan dan bersaing dalam industri jasa keuangan.
“Di era disrupsi seperti saat ini, perusahaan yang mampu bertahan adalah perusahaan yang mau bersinergi dengan perusahaan lain, di antaranya sinergi dalam hal data dan pengembangan jaringan. Kerja sama dengan APPI merupakan langkah yang tepat bagi Pegadaian untuk mewujudkan ekosistem emas dan juga dalam mengembangkan bullion services,” jelas Elvi.
Adapun ruang lingkup dalam MoU ini di antaranya kerja sama pemasaran produk, penyelenggaraan literasi dan sharing knowledge bidang ekosistem emas, serta untuk meningkatkan pengetahuan industri terhadap kegiatan usaha bullion services.
Sementara itu, Ketua APPI Eddy Susanto Yahya mengaku siap mendukung Pegadaian untuk membentuk bullion services yang pertama di Indonesia.
“Dengan adanya bullion services ini, diharapkan dapat membantu industri perhiasan emas di Indonesia, mendorong terjadinya hilirisasi ekspor emas. Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk menghentikan ekspor bahan mentah emas (granula), sehingga Indonesia hanya akan melakukan ekspor emas berupa produk jadi perhiasan yang memiliki value added yang lebih tinggi dibandingkan granula seperti yang selama ini terjadi,” ujar Eddy.
Selain itu, lanjutnya, adanya gold metal loan dengan bunga rendah, akan mempermudah industri perhiasan emas dan toko emas untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Pada gilirannya, akan dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dari sektor industri bisnis emas itu sendiri,” papar Eddy.
Indonesia memiliki faktor-faktor yang dibutuhkan untuk mendukung terciptanya bullion services. Di antaranya, Indonesia memiliki tambang terbesar dan merupakan salah satu produsen emas terbesar di dunia, toko emas yang sangat banyak, dan juga kegemaran masyarakat Indonesia dalam investasi emas juga menjadi salah satu opportunity yang mendukung terciptanya ekosistem emas di Indonesia. (eru)







