• Pasang Iklan
  • Redaksi
  • Contact
Sabtu, 25 Oktober 2025
No Result
View All Result
e-paper
Radar Jatim
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
  • Home
  • Bisnis
  • Hukum dan Kriminal
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Contact
No Result
View All Result
Radar Jatim
No Result
View All Result
Home Artikel dan Opini

Politik Gimmick, Saat Data Dikalahkan Drama

by Radar Jatim
6 April 2025
in Artikel dan Opini
0
Politik Gimmick, Saat Data Dikalahkan Drama

Ahmad Faizin Karimi

70
VIEWS

Oleh Ahmad Faizin Karimi

Di tengah gegap gempita dunia politik Indonesia, masyarakat nampaknya masih terlalu mudah terhipnotis oleh pesona permukaan: senyuman manis di baliho, gestur merakyat di depan kamera, atau narasi dramatis yang menyentuh emosi. Fenomena ini berulang setiap saat, meski pemilihan umum (pemilu) sudah berjalan beberapa kali.

Tetapi, publik agaknya sulit belajar. Dari pemilihan kepala desa hingga presiden, kerap dijumpai publik yang jatuh hati, bukan pada kualitas gagasan sang calon atau kandidat, melainkan pada teatrikalitas panggung kekuasaan.

Perilaku politik masyarakat Indonesia, masih memperlihatkan gejala bias emosional yang kuat. Banyak yang menjatuhkan pilihan politik, bukan berdasar pada data kinerja, rekam jejak, atau konsistensi nilai seorang tokoh, melainkan pada kekuatan citra dan narasi emosional yang dibangun lewat media massa dan media sosial. Politisi pun pintar menangkap ini, menciptakan gimmick yang dikemas seolah autentik, padahal kerap jauh dari substansi.

Dalam psikologi politik, dikenal istilah affect heuristic, kecenderungan individu mengambil keputusan berdasarkan perasaan instan ketimbang evaluasi rasional. Dalam konteks politik Indonesia, hal ini tecermin dalam cepatnya masyarakat membentuk opini hanya dari potongan video pendek, unggahan viral, atau peristiwa sentimental yang menggugah rasa iba.

Contohnya mudah ditemukan: politisi yang menangis di depan publik dianggap tulus, yang membagikan bantuan sembako dipuja meski kebijakannya justru mempersulit masyarakat mampu membeli sembako sendiri. Masyarakat lebih mengingat gestur sesaat dibandingkan konsistensi kebijakan.

Salah satu akar persoalannya adalah lemahnya literasi politik dan kemampuan literasi data masyarakat. Meski penetrasi internet dan media sosial tinggi, hal itu belum dibarengi kemampuan berpikir kritis dan analitis dalam mengolah informasi. Banyak yang masih belum terbiasa membaca laporan kinerja, memahami indikator pembangunan, atau menganalisis dampak kebijakan secara objektif jangka panjang. Kondisi ini diperburuk oleh arus informasi yang deras, namun tidak selalu akurat. Alih-alih memperkuat kesadaran data, media digital justru sering menjadi lahan subur bagi dramatisasi dan manipulasi persepsi.

Temuan kajian Status Literasi Digital di Indonesia tahun 2022, di antara penggunaan internet oleh masyarakat yang paling minim adalah untuk mengakses layanan publik/pemerintahan (71% tidak pernah), mengakses layanan pendidikan (72% tidak pernah), mengakses layanan kesehatan (69% tidak pernah), mengakses layanan keuangan/perbankan (57% tidak pernah).

Internet paling banyak digunakan hanya untuk berkomunikasi lewat pesan singkat/chatting (89% sangat sering & sering), bermedsos (62% sangat sering & sering), lihat video/dengar musik online (55% sangat sering & sering), serta browsing (54% sangat sering & sering).

Bisa dibayangkan, bagaimana orang yang jarang mengakses informasi langsung dari situs-situs penyedia layanan dan informasi publik, mendapatkan paparan tayangan pendek ter-setting dari media sosial –yang kemungkinan besar, meminjam istilah Erving Goffman– menampilkan panggung depannya. Ini sesuatu yang mudah diatur tampilannya.

Perlu ditegaskan, tidak semua komunikasi visual atau narasi emosional itu buruk. Namun, ketika itu menjadi satu-satunya alat politisi untuk membentuk citra, sementara substansi kebijakan kosong, maka publik harus waspada. Gimmick adalah alat kampanye, bukan jaminan kompetensi. Emosi boleh disentuh, tetapi nalar harus tetap jalan.

Memang, bisa jadi penilaian terhadap sebuah kinerja yang berbasis data masih mengalami bias. Misalnya saja, data tingkat kemiskinan yang mungkin saja kurang valid karena indikatornya tidak tepat. Atau data kinerja reformasi birokrasi, yang mungkin dinilai hanya berbasis administratif. Tapi bagaimana pun, lebih sulit mengakali data daripada mengakali tampilan. Lebih sulit mengakali peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP), ketimbang bikin konten ‘bantu memanggul gabah di sawah’. Lebih susah meningkatkan ‘Indeks Pendidikan’ daripada bikin konten ‘beri beasiswa anak pemulung’, misalnya.

Literasi Data

Di negara demokratis, rakyat adalah hakim tertinggi. Tetapi, keputusan hakim yang baik harus didasarkan pada bukti, bukan bujuk rayu. Maka penting bagi masyarakat, khususnya kelas menengah terdidik, untuk membangun tradisi berpikir berbasis data. Sebuah keputusan politik yang baik lahir dari kombinasi antara kepekaan sosial dan ketajaman analitis.

Solusi jangka panjang tidak lain adalah pendidikan politik yang berkelanjutan. Literasi data, pelatihan berpikir kritis, serta kebiasaan membaca kebijakan dan rekam jejak tokoh harus diperluas melalui ruang-ruang pendidikan formal maupun informal. Media massa juga punya peran strategis dalam menyajikan informasi politik yang faktual, mendalam, dan tidak sekadar sensasional.

Publik tidak bisa terus-menerus membiarkan politik dikuasai oleh sandiwara. Indonesia butuh warga negara yang tak hanya tersentuh, tapi juga terlatih dalam menilai. Demokrasi yang matang dibangun, bukan oleh air mata di panggung kampanye, tapi oleh akal sehat yang tahan godaan retorika. Demokrasi yang matang, dilihat bukan dari derai tawa di depan kamera, tapi oleh pikiran kritis yang menilai secara sistematis.

Jika tidak, maka jangan mengeluh jika dari pemilu ke pemilu, kita hanya akan keluar dari mulut buaya masuk ke cengkeraman serigala bertopeng singa. {*}

*) Ahmad Faizin Karimi, Pegiat Literasi dan Peneliti Faqih Usman Center (FUC).

Tags: artikelOpini Ahmad Faizin KarimiPolitik Gimmick

Related Posts

Ratusan Guru Antusias Mengikuti Pelatihan Jurnalistik ‘Idea Dwija-PGRI Sidoarjo’

Ratusan Guru Antusias Mengikuti Pelatihan Jurnalistik ‘Idea Dwija-PGRI Sidoarjo’

by Radar Jatim
29 September 2025
0

SIDOARJO (RadarJatim.id) -- Ratusan guru...

Santri dan Politik: Jejak, Tantangan, dan Jalan Pulang ke Nilai Peradaban

Data dalam Genggaman Asing, Martabat dalam Ancaman

by Radar Jatim
29 Juli 2025
0

Oleh Ahmad Chuvav Ibriy Di...

Setengah Abad MUI Menjaga Islam, Pancasila, dan NKRI

Setengah Abad MUI Menjaga Islam, Pancasila, dan NKRI

by Radar Jatim
26 Juli 2025
0

Oleh Prof Dr Abdul Chalik,...

Load More
Next Post
Lestarikan Tradisi Syawalan Idul Fitri, GP Ansor Gresik Sowan kepada Ulama dan Umara

Lestarikan Tradisi Syawalan Idul Fitri, GP Ansor Gresik Sowan kepada Ulama dan Umara

Radar Jatim Video Update

Berita Populer

  • Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    Tangis Haru Mewarnai Suasana Penjemputan Siswa SMA Negeri 1 Wonoayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soft Launching KM Dharma Kencana V, Fasilitas Mewah Berkapasitas 1.400 Penumpang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ribuan Warga Doakan Keluarga Besar SMK Antartika 2 Sidoarjo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Analisis Semantik Puisi ‘Aku Ingin’ Karya Sapardi Djoko Damono

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sehari Pasca-Kunjungan Jokowi, KEK JIIPE Manyar Didemo Ratusan Massa Sekber Gresik, Protes Rendahnya Serapan Tenaga Kerja Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Radar Jatim adalah media online Jatim yang memberikan informasi peristiwa dan berita Jawa Timur dan Surabaya terkini dan terbaru.

Kategori

  • Artikel dan Opini
  • Ekonomi Bisnis
  • Ekosistem Lingkungan
  • Esai/Kolom
  • Feature
  • Finance
  • HAM
  • Hukum dan Kriminal
  • Infrastruktur
  • Kamtibmas
  • Kemenkumham
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Kuliner
  • Lain-lain
  • Layanan Publik
  • Lifestyle
  • Literasi
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Ormas
  • Otomotif
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pertanian
  • pinggiran
  • Politik
  • Religi
  • Sastra/Budaya
  • Sosial
  • Tekno
  • TNI
  • TNI-Polri
  • video
  • Wisata

Kami Juga Hadir Disini

© 2020 radarjatim.id
Susunan Redaksi ∣ Pedoman Media Siber ∣ Karir

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Hukum dan Kriminal
  • Nasional
  • Lifestyle
  • Tekno
  • Ekonomi Bisnis
  • Artikel dan Opini

© 2020radarjatim.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In