GRESIK (RadarJatim.id) — Pemerintah Kabupaten Gresik terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan, baik dalam hal produksi, distribusi, hingga keamanannya. Berbagai program yang digulirkan terbukti mampu mendongkrak tingkat ketahanan pangan, yang salah satunya dibuktikan dengan naiknya skor ketahanan pangan dari tahun ke tahun.
Diskominfo Gresik melalui akun Instagram @pemkabgresik (29/6/2023) merilis data Ketahanan Pangan di Kabupaten Gresik. Disebutkan, Gresik menjadi satu-satunya Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang secara konsisten masuk dalam 15 besar daerah dengan ketahanan pangan terbaik di Indonesia.
Bahkan pada tahun 2021 skor Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Gresik sebesar 88,25 menempati urutan keenam terbaik, meningkat dari tahun 2020 dengan skor 88,02 di urutan yang sama dan tahun 2019 dengan skor 86,34 di urutan kesembilan. Skor IKP Kabupaten Gresik tahun 2022 kembali naik menjadi 86,81, meski urutannya turun ke posisi 14.
Penilaian ketahanan pangan ini dilakukan oleh Badan Pangan Nasional. Disebutkan, Rasio Ketersediaan Pangan juga meningkat sehingga dari sisi penyediaan kebutuhan pangan juga tercukupi. Pada tahun 2022 Rasio Ketersediaan Pangan Utama meningkat kembali menjadi sebesar 180,73 Kg/Kapita/Th. Angka ini jauh lebih tinggi dari Angka Konsumsi Beras Nasional sebesar 94,02 Kh/Kapita/Th. Artinya ketersediaan pangan di Kabupaten Gresik masih besar dan mencukupi untuk kebutuhan pangan penduduk.
Produksi komoditas peternakan juga naik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Produksi daging naik menjadi hampir 11,5 ribu ton pada tahun 2022. Didominasi ayam ras pedaging 5,89 ribu ton dan sapi potong sebanyak 2,5 ribu ton. Produksi telur ayam ras petelur mencapai 2,668 ribu ton.

Peningkatan juga terjadi pada produksi komoditas unggulan pertanian. Secara kumulatif, total produksi komoditas unggulan pertanian pada tahun 2022 meningkat sekira 2.721 ton dibandingkan tahun 2021. Padi (393 ribu ton), jagung (125 ribu ton), cabe (27,9 ribu ton), mangga (78,7 ribu ton), [isang (28 ribu ton), dan kunyit (23 ribu ton). Produksi padi di Kabupaten Gresik menjadi terbesar ketujuh dan menyumbang 4,32% produksi padi di Jawa Timur.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Eko Anindito Putro, dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/7/2023) menjelaskan, dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gresik 2021-2026 disebutkan, peningkatan produktivitas pertanian, peternakan, dan perkebunan diungkit melalui Nawa Karsa Gresik Agropolitan diampu Dinas Pertanian.
Beberapa program yang dilakukan di antaranya: (1) penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian, (2) penyediaan dan pengembangan sarana pertanian, (3) penyuluhan pertanian, dan (4) peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat.
“Gresik Agropolitan adalah program pemerintah Kabupaten Gresik yang bertujuan untuk mengembangkan sektor pertanian di wilayah tersebut. Program ini diarahkan untuk menjadikan Kabupaten Gresik sebagai kawasan agropolitan, karena wilayah Gresik dinilai sangat potensial di bidang pertanian, khususnya produk tanaman pangan, hortikultura, dan buah,” ujar Eko. (sto)







