SURABAYA (RadarJatim.id) Dukungan masyarakat kepada Calon Wakil Walikota Surabaya, Mujiaman semakin meluas. Kali ini sokongan datang dari warga Jerawat Madya 46, Babat Jerawat, Pakal, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Abdul Raut, tokoh masyarakat setempat, meyakini bahwa Kota Surabaya di tangan pasangan calon nomor urut dua ini, mampu membawa Kota Pahlawan ke arah pembangunan yang lebih baik lagi. Khususnya wilayah Babat Jerawat yang selama ini tidak tersentuh.
“Kami sangat yakin Bapak Machfud Arifin dan Bapak Mujiaman mampu membawa pembangunan Surabaya lebih baik lagi kedepan,” ujar Abdul, Senin (19/10/2020).
Abdul menyebut selama ini wilayahnya tidak diperhatikan sama sekali oleh pemkot selama berpuluh-puluh tahun. Padahal warga membutuhkan bantuan untuk pembangunan saluran air. Sebab, jika musim hujan dating, daerah tersebut menjadi langganan banjir.
“Pertama, saluran air pak. Kalau hujan sering banjir. Mudah-mudahan pak Mujiaman dapat membantu jika terpilih,” ungkapnya.
Selain itu, Abdul mengajak masyarakat untuk memahami betapa bagusnya program-program yang dicanangkan paslon nomor urut dua ini. Apalagi program tersebut yang selama ini sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat Kota Surabaya.
Abdul juga turut mendukung dan memenangkan paslon Machfud Arifin – Mujiaman, supaya Kota Surabaya dapat lebih maju dan berkembang lebih dari saat ini.
“Program-program beliau bagus sekali. Tahu apa yang saat ini dibutuhkan masyarakat. Seperti BLT, bantuan pembangunan RT, dan lain sebagainya,” bebernya.
Menanggapi hal tersebut, Mujiaman, menyayangkan ada wilayah yang belum dibangun dengan baik. Bahkan, Mantan Direktur Utama PDAM Surya Sembada itu tergugah dan miris melihat sedikitnya perhatian dari pemerintah kota terhadap wilayah pinggiran tersebut.
”Tempat ini cuma beberapa kilometer dari pusat kota. Tapi kurang dibangun dan diperhatikan. Apakah ini kota metropolitan?” ujarnya setengah mempertanyakan.
Selain itu, Mujiaman juga berjanji akan meningkatkan kesejahteraan kader-kader tingkat Rukun Warga (RW). Seperti Ibu Pemantau Jentik (Bumantik), Anggota Posyandu, PKK, dan lain sebagainya. Karena, mereka adalah pejuang-pejuang sebenarnya.
“Kita naikan bayaran kader Bumantik dan anggota Posyandu, karena mereka yang membantu warga-warga. Mereka harus kita hargai,” pungkasnya. (Cintia/Red)







