BANYUWANGI (RadarJatim.id)–Lembaga seni budaya muslim Indonesia (Lesbumi) Banyuwangi bekerjasama dengan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi menggelar Dialog Kebangsaan dalam rangka menyambut bulan kemerdekaan Republik Indonesia yang diperingati di sepanjang bulan Agustus.
Dalam dialog yang berlangsung Jumat 9 Agustus 2024 pukul 19.00 WIB ini, Lesbumi menghadirkan para tokoh Banyuwangi sebagai narasumber. Berlokasi di Creative Hub Sobo, tampak hadirin dari lintas agama dan kelompok mahasiswa terlihat antusias mengikuti dialog, diselingi penampilan Lesbumi Akustik.
Saat diwawancarai awak media, Ketua Lesbumi Banyuwangi Taufiq Wr Hidayat mengatakan, acara ini bertema Damai dalam Pertentangan yang diambil dari buah pemikiran KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Tema tersebut diluncurkan, untuk mengingatkan bahwa kemerdekaan ini diperjuangkan oleh semua golongan.
“Perbedaan itu keniscayaan. Yang berjuang merebut kemerdekaan negara ini bukan satu golongan atau satu suku saja. Jangan sampai kita ini mempertentangkan perbedaan dengan sikap merasa kelompoknya paling benar, sehingga buah dari kemerdekaan yang berupa kerukunan dan kedamaian tidak kita dapatkan,” ujar Taufiq Wr, Jumat (9/8/2024).
Pria pengagum Gus Dur ini juga mengingatkan, menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024 mendatang, khususnya masyarakat Banyuwangi, hendaknya bisa menghormati setiap perbedaan pilihan.
“Orang memilih agama saja berbeda-beda kok. Apalagi memilih calon bupati atau gubernur. Wajar saja kalau beda pilihan. Nggak boleh marah dengan beda pilihan. Yang penting sama-sama harus bisa rukun, jangan putus persaudaraan hanya karena beda pilihan,” tandasnya.
Dialog Kebangsaan ini dimoderatori oleh Atho’ilah Aly Najamudin, dengan para narasumber yang hadir, Ketua Lesbumi Banyuwangi Taufiq Wr Hidayat, Khaum Greja Kristen Jawi Wetan Gus Wahon, Forum Pembauran Kebangsaan I Kadek Yudiana, Dosen IAI Ibrahimy Hari Purnomo, dan Forum Kerukunan Umat Beragama KH Ahmad Nurul M. (hsn)







