SURABAYA (RadarJatim.id) – Sekali waktu suasana kelas perlu dibuat baru, caranya dengan mengundang guru tamu. Apalagi kalau tamunya istimewa: seorang profesor. Seperti yang terjadi di SMA SAIM Surabaya, Jumat (9/8) siang.
Dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI, sekolah di Jl. Keputih Tegal 54 ini mengadakan kegiatan Profesor Mengajar. Tema yang diusung Heroes of the Past, Building a Bright Future. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda kepada siswa, dengan menghadirkan seorang guru besar sebagai pengajarnya.
Hadir sebagai pembicara Prof. Pratiwi Retnaningdyah, M.Hum., MA., Ph.D., seorang guru besar dalam kajian sastra dan budaya dari Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Prof. Tiwi, demikian dirinya akrab dipanggil, membawakan pembelajarannya secara interaktif, sehingga pembelajaran tersebut menjadi momen yang sangat berkesan bagi para siswa.
Mengawali sesi pembelajaran, Prof. Tiwi memulai dengan sebuah pertanyaan yang memancing daya kritis siswa, “What are some characteristics of a hero?” Pertanyaan ini berfungsi sebagai brainstorming untuk mengidentifikasi makna dan ciri-ciri pahlawan dari sudut pandang siswa.
Para siswa diminta untuk menuliskan pemikiran mereka di sticky notes yang kemudian ditempelkan di dinding kelas. Setelah semua siswa menyumbangkan idenya, catatan-catatan tersebut dibacakan dan dijadikan bahan diskusi interaktif.
Selanjutnya, Prof. Tiwi menjelaskan konsep “12 stages of hero’s journey” yang sering digunakan dalam analisis karakter utama dalam karya sastra. “Kepahlawanan adalah sebuah proses yang berliku. Setiap orang akan mengalami proses menjadi pahlawan, tergantung sekuat apa usaha yang mereka lakukan,” jelasnya.
Siswa kemudian dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menganalisis tokoh pahlawan dengan menggunakan konsep hero’s journey, dan hasil analisis mereka ditulis di atas kertas flip chart yang kemudian dipresentasikan di depan kelas.
Setelah presentasi, siswa diminta untuk melakukan refleksi terhadap pekerjaan mereka. Proses ini mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam dan kritis mengenai konsep kepahlawanan serta bagaimana konsep tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi yang terjadi pun sangat hidup dan penuh semangat, menunjukkan antusiasme siswa dalam memahami materi yang disampaikan.
Di penghujung acara, Prof. Tiwi menutup sesi pembelajaran dengan kalimat yang inspiratif. “Ketika kalian sedang dalam keadaan sulit dan penuh tantangan, jangan bersedih, sebab kalian telah berproses menjadi seorang pahlawan.” (rio)