SIDOARJO (RadarJatim.id) Menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2024 yang jatuh pada tanggal 12 November, Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo mengajak seluruh elemen masyrakat untuk turut menekan angka kematian ibu dan anak. Hal itu dirasa perlu agar tiap tahun jumlah kasus tersebut bisa ditekan dan bisa nihil dari kejadian
HKN 2024 yang mengusung tema “Gerak Bersama, Sehat Bersama” ini mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan, membangun semangat dan optimisme, serta menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo H Dhamroni Chudlhori mengatakan pencegahan sejak dini dan pendekteksian awal tentang kondisi kesehatan ibu dan anak akan menjadi hal penting untuk mencegah dan menekan angka kematian dan anak. Untuk itu peran bidan desa dibantu kader posyandu dirasa sangat penting untuk melakukan pencegahan dini tersebut.
Dinas Kesehatan melalui puskesmas juga punya peran peran aktif, dimana layanan kesehatan yang kepanjangan tangannya sampai ditingkat desa melalui bidan desa ini akan efektif untuk mengetahui sejak dini tentang kondisi ibu hamil. Hal ini juga bisa dibantu dengan peran kader kesehatan di tiap desa untuk mendeteksi awal para ibu hamil.
Dimana saat ini posyandu yang ada di tiap desa sudah terlihat aktif, dimana secara rutin para ibu hamil juga termonitor kesehatannya. “Bidan desa dibantu kader kader posyandu berperan penting untuk melakukan pencegahan dini. Dari situ sebenarnya pencegahan (kematian ibu dan anak,Red) bisa dilakukan,” ujar Dhamroni Chudlori, Senin (11/11/2024).
Kontrol rutin ibu hamil di bidan desa ataupun posyandu tentu akan membantu Dinkes maupun pemerintah daerah untuk turut memonitor kesehatan warganya. Sehingga saat proses kelahiran, akan terdeteksi mana kondisi ibu hamil yang rawan kejadian dan kelahiran dengan proses normal.
“Pencegahan dini dari situ (Posyandu,Red) bisa dilakukan karena di dalamnya ada penyampaikan ke ibu hamil mana bahan makanan, asupan bayi yang diperlukan,” terang politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Pendampingan kader kepada ibu hamil akan membantu bagi pasangan muda akan pentingnya mana asupan yang baik untuk ibu hamil dan anak yang ada dalam kandungan. Pendampingan kepada calon pengantin juga dinilai penting dilakukan agar saat mereka bakal mempunyai anak, sudah mengetahui apa saja yang diperlukan dan cakupan gizi apa yang harus dipenuhi.
“Untuk menekan angka kematian ibu dan anak, pencegahan nikah dibawah umur juga sangat penting, karena usia dibawah umur tentu reproduksi juga belum siap. Untuk itu perlu mengencarkan sosialisasi ke masyarakat dan dan posyandu bisa menjadi garda terdepan karena ada sarana prasarana kesehatan yang berjenjang . Perlu juga mengaktifkan kembali polindes dam puskesmas pembantu yang ada di desa,” tegasnya.
Untuk itu, pihak Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo akan bersinergi dan mendukung upaya pihak Dinkes dan pihak terkait lainnya untuk menekan angka kematian ibu dan anak. Untuk itu sarana dan prasarana yang menunjang upaya tersebut akan terus didukung oleh Komisi D DPRD Kabupate Sidoarjo.
alah satu gagasan besar yang dikembangkan saat ini adalah meningkatkan status puskesmas menjadi rumah sakit tipe D atau C. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat.
Pihaknya juga mengusulkan agar perlunya peningkatan status puskesmas yang ada di kecamatan untuk memperluas akses kesehatan. Upaya itu juga bisa mengurangi beban rumah sakit utama seperti RSUD RT Notopuro yang sudah berstatus tipe A yang menjadi rujukan utama.
Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo, Pratama Yudhiarto menambahkan pencegahan angka kematian ibu hamil dan anak ini perlu menjadi perhatian bersama agar kedepan tidak ada kejadian yang tidak diinginkan. Sebab perlindungan kesehatan terhadap keduanya sangat penting terlebih yang sudah menyangkut nyawa pasien dan anak yang dikandung.
“Kita akan mendukung langkah pencegahan dan harus menjadi penekanan bahwa nyawa sangat berharga. Untuk itu upaya pencegahan sejak dini perlu dilakukan,” kata Mas Tama, panggilan akrab Pratama Yudhiarto.
Politisi Partai Gerindra dapil Taman-Sukodono ini juga mendukung langkah konkrit dari program puskesmas dan posyandu yang kini sudah melayani masyarakat hingga ditingkat desa. Kedepan pelayanan kesehatan ini perlu terus ditingkatkan.
Komisi D DPRD Sidoarjo sebagai mitra Dinas Kesehatan tentu akan mensuport langkah-langkah Dinas Kesehatan maupun dinas lain dalam hal melindungi masyarakat Sidoarjo dan agar mereka mendapatkan layanan kesehatan yang maksimal.
“Kami akan terus mendorong agar layanan kesehatan ini bisa terus ditingkatkan, termasuk berharap tidak ada kejadian kematian ibu hamil dan anak. Dan harus dilakukan pencegahan sejak dini,” pungkasnya. (ADV)
